Edisi: 466
Halaman 1
AUSTRALIA, KUPANG TIMES - Pemerintah Australia, menghimbau warga-nya, mematikan Ponsel, satu kali setiap hari-nya.
Himbauan ini, di-sampaikan langsung oleh Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, dengan tujuan; "menjaga sistem Keamanan, di perangkat lunak ponsel,"
Albanese, mengatakan,"Negara-nya perlu pro-aktif dalam mencegah risiko dalam perangkat lunak handphone, milik warga,"
Praktik mematikan (shutdown) Ponsel sementara waktu, kemudian menghidupkan kembali (reboot) Ponsel, di-percaya oleh Badan Cyber Australia, cukup efektif, dalam melindungi sistem Keamanan ponsel, milik warga, seperti; ancaman pencurian data dari ponsel, milik warga.
Dosen, dari Universitas Teknologi Sidney, Australia, Priyadarsi Nanda, mengatakan bahwa; "me-reboot ponsel secara berkala, bisa meminimalisir risiko, dari ancaman hacker,"
"dengan menerapkan sistem shutdown ponsel, selama 5 menit, otomatis akan menonaktifkan seluruh aplikasi, yang berada di dalam perangkat ponsel,"
"dan proses yang berjalan di background ponsel, termasuk proses pengumpulan data secara ilegal /atau tidak terverifikasi,"
"banyak pengguna, yang tidak menyadari, ketika aplikasi mereka, sering berjalan di background ponsel milik-nya,"
"untuk itu, saya menyarankan, kepada pengguna ponsel, secara berkala, melakukan shutdown ponsel, selama 5 menit, kemudian reboot ponsel, setiap hari-nya,"
Badan Siber Nasional, Amerika Serikat (National Security Agency), juga menyarankan warga-nya, mematikan ponsel-nya, sementara waktu, setelah beberapa saat, menghidupkan kembali ponsel-nya.
Praktik ini, di-anjurkan, di-lakukan oleh seluruh pengguna ponsel, seminggu sekali.
Tujuan-nya; "untuk mencegah peretasan, yang di-lakukan oleh hacker,"
dan anjuran tersebut, tertulis dalam Panduan NSA, yang di-terbitkan tahun 2020 lalu.
di saat yang sama, NSA juga menyarankan warga-nya, untuk tidak membawa ponsel-nya, ke mana-mana, jika ingin memastikan tidak di mata-matai oleh hacker, melalui; kamera /mikrofon yang terpasang di ponsel.
Foto: Ilustrasi Hacker|Unplash Properti|Narasi: Pemerintah, Hukum, Keamanan Siber, Teknologi,
|Teks: W.J.B
|Sumber Literasi: Siber AS, Siber Australia, PM. Australia, Anthony Albanese, Universitas Teknologi Sidney, Australia,