Edisi: 477
Halaman 1
KUPANG TIMES - Limbah cair rumah tangga, di masa pertumbuhan ekonomi, pasca Pandemi COVID-19, cenderung meningkat, karena semua kegiatan lebih sering di-lakukan di rumah, termasuk aktivitas dapur.
dengan aktivitas dapur yang cenderung meningkat, otomatis menciptakan limbah cair rumah tangga, yang memiliki potensi mengancam pencemaran ekosistem air, seperti; kali, sungai dan sumur, yang bisa berdampak langsung, terhadap kualitas air tersebut dan bisa menimbulkan masalah Kesehatan.
Berikut, cara sederhana, meminimalisir pencemaran ekosistem air kali, sungai dan sumur, akibat limbah cair rumah tangga, antara lain:
1. Gunakan pembersih rumah tangga, ramah lingkungan /atau alami, seperti; cuka, lemon, baking soda,
2. Terapkan gaya hidup hemat air bersih,
3. Menanam tanaman air di selokan, yang bisa memperlambat penyebaran zat pencemar air, seperti; eceng gondok, lidi air, melati air, dan tanaman sejenisnya,
4. Membuat sistem pengolahan limbah cair sederhana, dengan membangun dua unit bak sebagai penyaring limbah cair tersebut,
Bak Ke-1, untuk menyaring sampah, caranya; bolongi Bak Ke-1 untuk menyaring sampah, kemudian alirkan air ke Bak Ke-II yang berisi arang dan batu koral, sebagai penyaring zat pencemar air.
|Narasi: Limbah, Sampah, Pencemaran Lingkungan, Air,
|Teks: W.J.B
|Sumber Literasi: CIMB Niaga, keluargakejarmimpi.id, W.J.B,