Edisi: 457
Halaman 2
AFGANISTAN, KUPANG TIMES - Taliban menolak panggilan untuk bertemu dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa, Kamis, (22/06/23) lalu.
PBB memanggil Taliban, untuk membicarakan peraturan yang membatasi seluruh akses bagi perempuan dan anak perempuan, untuk peroleh pendidikan, pekerjaan dan berpartisipasi dalam kehidupan publik pada umum-nya.
Sejak kembali menguasai Afganistan, pada tahun 2021 lalu, Taliban melarang para wanita yang menempuh pendidikan di perguruan tinggi, dan anak-anak dan remaja perempuan yang bersekolah di Sekolah Dasar, Menengah dan Atas, untuk bersekolah.
Bukan hanya bidang pendidikan saja, Taliban juga memerintahkan sebagian besar Karyawan perempuan, yang bekerja di sektor publik, untuk tinggal di-rumah.
dan para wanita juga di-larang mengunjungi taman dan pusat kebugaran.
Menanggapi pernyataan dari PBB, Kementerian Luar Negeri Afganistan, pimpinan Taliban, di Kabul, mengatakan bahwa; "panggilan dan pernyataan PBB itu, karena ingin campur tangan, dalam urusan dalam negeri dan negara kami,"
|Narasi: Keamanan, Hukum, HAM, Pemerintah, Kemanusiaan,
|Teks: W.J.B
|Sumber Literasi: VOA, PBB, Kemenlu Afganistan,
