Edisi: 454
Halaman 1
KUPANG TIMES - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika, Provinsi Nusa Tenggara Timur, menghimbau kepada seluruh masyarakat, supaya melakukan penghematan dalam penggunaan dan pemakaian kuota air.
Karena dalam termin kedua, tahun 2023 ini, Prov. NTT akan menghadapi dan mengalami musim Kemarau dan ancaman Kekeringan, dalam durasi waktu yang cukup panjang.
Prov. NTT termasuk salah satu Wilayah, yang di-perkirakan akan menghadapi dan mengalami musim Kemarau dan ancaman Kekeringan berkepanjangan.
Kepala BMKG Prov. NTT, Dwikorita Karnawati, dalam keterangan dan penjelasannya, Selasa, (06/06/23) lalu, mengatakan bahwa; "kepada semua pihak, di-mohon untuk melakukan penghematan penggunaan dan pemakaian air,"
"kalau masih ada hujan turun di beberapa wilayah, mohon segera di-panen,"
"beberapa kelompok di daerah, yang sudah melakukan panen hujan, mohon terus di-lakukan,"
"Penyebab Utama terjadinya musim Kemarau dan ancaman Kekeringan yang berkepanjangan, yakni; adanya dua fenomena iklim, yang akan terjadi secara bersamaan, yaitu; El Nino dan Indian Ocean Dipole,"
"Kedua fenomena iklim tersebut di-atas, pernah terjadi secara bersamaan, yakni; pada tahun 2019 lalu,"
"dan saat ini, kedua fenomena iklim itu sedang mengarah ke kondisi yang mengakibatkan sejumlah wilayah di Indonesia, menjadi lebih kering,"
"maka dari itu, seluruh pihak, mohon lebih gencar melakukan dan mengambil langkah antisipasi, di daerah-daerah yang di-perkirakan akan mengalami curah hujan rendah, yang dapat memicu Kekeringan Ekstrem dan Karhutla,"
|Narasi: Iklim, Pemerintah, Bencana,
|Teks: W.J.B
|Sumber Literasi: BMKG Prov. NTT,