Edisi: 419
Halaman 1
JAKARTA PUSAT, KUPANG TIMES - Untuk pertama kalinya, sejak Maret 2023 lalu, Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, bersuara.
Ketum Partai NasDem, Surya Paloh, bertemu Menko Marinves RI, Luhut Binsar Pandjaitan, Jum'at, (05/05/23), lalu, di Wisma Nusantara, Jakarta Pusat.
Dalam pertemuan tersebut, Surya Paloh, menyampaikan kegelisahan-nya, terkait sikap dan tingkah dari Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, yang terlihat ikut cawe-cawe, dalam urusan Pilpres 2024.
Surya Paloh, meminta Presiden RI, Jokowi, bisa memposisikan dirinya sebagai seorang Negarawan.
Meski, Presiden RI, Jokowi, memiliki hak Politik, untuk terlibat dalam Pemilu 2024 mendatang.
Tetapi, sebagai Pejabat Negara, harus bisa membatasi diri, sebagai pemilik Privilege, sebagai Presiden Republik Indonesia.
"Pak Surya, melihat, bahwa hal-hal yang selama ini berlangsung, kalau di-amati Pak Surya, itu tidak sehat, kalau caranya seperti ini,"
"Ya mestinya, mohon maaf, Presiden, sebagai Kepala Negara, itu harus bisa memposisikan diri sebagai seorang Negarawan,"|Sugeng Suparwoto (Ketua DPP Partai NasDem)
Menurut Pandangan dari Surya Paloh, Endorse yang di-lakukan Presiden RI, Jokowi, bukan hal yang baik.
Untuk itu, Surya Paloh, meminta Presiden RI, Jokowi, untuk bersikap netral, di Pemilu 2024.
"Bagaimana mengendorse, satu persatu itu, menurut hemat Kita, tidak bagus,"
"Dalam konteks, cawe-cawe lah, kalau bahasa umum-nya, (Surya Paloh) menginginkan (Presiden RI, Jokowi, bersikap netral) iya dong,"
"Bukan sekedar menginginkan, mengharuskan bahkan,"|Sugeng Suparwoto (Ketua DPP Partai NasDem), Sabtu, (06/05/23).
|Narasi: Politik,|Teks: W.J.B
|Sumber Literasi: DPP Partai NasDem,