Halaman 4
JAKARTA, KUPANG TIMES - Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, menyampaikan pidato politik, dengan penuh semangat, di depan relawannya.
Presiden RI, Jokowi, berbicara soal kriteria pemimpin yang di-inginkan rakyat Indonesia, hingga soal kesempatan Indonesia menjadi Negara Maju.
Dalam pidatonya, Presiden RI, Jokowi, menegaskan bahwa, Indonesia membutuhkan pemimpin yang dekat dengan rakyat dan berani demi kepentingan rakyat.
"Negara ini adalah Negara Besar, Bangsa ini adalah Bangsa Besar,"
"Penduduk kita berjumlah 280 juta, kurang lebih,"
"Rakyat kita butuh pemimpin yang tepat, butuh pemimpin yang bener,"
"Yang dekat dengan rakyat,"
"Yang paham hati rakyat, yang tahu kebutuhan rakyat,"
"Yang mau bekerja keras untuk rakyat,"
Itu yang di-butuhkan,"|Jokowi (Presiden RI),
Selain itu, Presiden RI, Jokowi, juga mengatakan bahwa, rakyat Indonesia membutuhkan pemimpin yang berani, yakni; pemberani demi kepentingan rakyat.
"Dan pemberani. Yang berani, pemberani demi rakyat,"|Jokowi (Presiden RI) dengan suara yang sedikit meninggi di sertai gerakan tangan yang tegas.
Presiden RI, Jokowi, sedikit bercerita soal Indonesia yang di-gugat oleh Uni Eropa di WTO soal Ekspor Biji Nikel.
Yang mana, Presiden RI, Jokowi, mengingatkan, Indonesia tidak akan berhenti, meskipun di-gugat oleh Negara lain.
"Sekarang kita baru di-gugat oleh Uni Eropa, baru satu urusan saja,"
"Nikel, di-gugat, padahal bahan mineral kita bukan hanya Nikel,"
"Ada nikel, tembaga, timah, batubara, bauksit,"
"Apakah kita mau berhenti, karena digugat Uni Eropa...,?"
"Kalau pemimpinnya tidak berani, pasti mundur minta ampun,"
Oleh karena itu, Jokowi berpesan kepada penerusnya kelak, agar tidak takut bila di-gugat oleh Negara lain.
"Saya nanti akan titip kepada pemimpin berikutnya, jangan takut di-gugat oleh Negara mana-pun,"|Jokowi (Presiden RI), saat menghadiri acara Musyawarah Rakyat, di Istora Senayan, Jakarta, Minggu, (14/05/23).
|Narasi: Politik,
|Teks: W.J.B
|Sumber Literasi: Musyawarah Rakyat 2023,
