Edisi: 436
Halaman 2
Foto: berbagai sumber, ilustrasi ASNJAKARTA, KUPANG TIMES - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Republik Indonesia, Abdullah Azwar Anas memberikan kritik, soal skema pemberian tunjangan kinerja /atau tukin untuk Aparatur Sipil Negara, Rabu, (24/05/23).
Azwar Anas, melihat dan menilai, skema pemberian tukin yang ada saat ini, harus di-perbaiki.
Karena tukin ASN, selama ini di-berikan dengan porsi yang tidak adil.
"Justru yang kita bahas tukin yang sekarang ini sudah meningkatkan kinerja belum.?
"Kan ini sudah pada dapat tukin, ternyata kinerjanya biasa-biasa saja,"
"Kenapa.?"
"Karena kerja, sama enggak kerja sama saja,"|Azwar Anas (Menpan-RB RI)
eks Bupati Banyuwangi itu, mengatakan, saat ini, banyak ASN yang mendapat tukin dengan besaran yang sama, meski kinerjanya berbeda.
Hal ini-lah yang di-sebut kurang adil.
"Tapi sekarang tunjangan itu jadi hak sehingga antara yang kerja bagus dan enggak tunjangannya sama,"
"Ini yang mesti kita tata,"
"Aku kerja, kamu enggak kerja bagus kok sama.?"
"Ini-lah yang mau di-tata,"|Azwar Anas (Menpan-RB RI)
Foto: Kemenpan-RB RI, propertiSebagai tambahan Informasi, tukin yang di-terima ASN, memang berbeda-beda antar-instansi Pemerintah.
Pemberian tukin juga di-bedakan berdasarkan kelas jabatan ASN.
artinya, di banyak instansi pemerintah, selama ini, pemberian tukin tidak di-dasarkan atas pencapaian /atau tolok ukur kinerja.
Selama memiliki kelas jabatan yang sama dan berada di instansi yang sama, ASN berhak menerima besaran tukin yang sama, meski kualitas atau-pun kuantitas pekerjaan yang di-bebankan berbeda, bahkan terkadang sangat timpang.
Selain itu, nominal tukin di setiap instansi pemerintah juga berbeda-beda, meski golongan dan jabatannya sama.
Padahal, tugas dan tanggung jawab tidak jauh berbeda.
Misalkan saja, ASN dengan jabatan fungsional auditor pada Inspektorat Kementerian Keuangan tentunya mendapatkan tukin lebih besar di-bandingkan dengan auditor pada inspektorat instansi pemerintah lainnya.
Gaya hidup ASN, Azwar Anas juga mengatakan, tukin ASN, membuat gaya hidup-nya berubah.
Sebelum adanya kebijakan tukin, ASN sebenarnya bisa dibilang merupakan profesi yang cukup dari sisi materi, asalkan tidak hidup glamor.
Namun, belakangan ini, setelah adanya kenaikan penghasilan lewat tukin, justru banyak ASN, kini bertambah tinggi pengeluarannya.
"Tapi, kadang kita kurang saja,"
"Dulu sebelum ada tunjangan, kita cukup,"
"begitu ada tunjangan, enggak cukup,"
"Kenapa.?"
"Karena ada kredit tanah, kredit mobil. Jadi tambah pendapatan, tambah kebutuhan yang terjadi kurang terus,"
"Sebenarnya pendapatan ASN ini berapa ya.?"
"Ternyata kalau kita cek di BPS, ternyata pendapatan ASN kita tetap di atas pendapatan rata-rata Nasional per-kapita,"|Azwar Anas (Menpan-RB RI)
Pada kesempatan itu, Azwar Anas, membantah, telah mengusulkan kenaikan gaji dan tukin kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam Rakornas Anggaran beberapa waktu lalu.
"Saya perasaan enggak pernah bahas kenaikan gaji,"
"Bukan kenaikan gaji,"
"Kita bahas dalam PP yang baru ini terkait tunjangan kinerja,"
"Jadi sekali lagi, enggak ada (usulan dan pembahasan) kenaikan tukin dan gaji,"|Azwar Anas (Menpan-RB RI)
|Narasi: Pemerintah, Birokrasi, Keuangan, Hukum,
|Teks: W.J.B
|Sumber Literasi: Azwar Anas (Menpan-RB RI),