Edisi: 381
Halaman 1
Foto: PinterestKUPANG TIMES - Yesus dari Nazaret adalah Penebus yang telah bangkit, dan saya bersaksi tentang semua yang mengikuti dari fakta tentang Kebangkitan-Nya.
Suatu perasaan kekalahan dan keputus-asaan menyelimuti para murid-Nya sewaktu Yesus menderita dan mati di atas Kayu Salib dan tubuh-Nya di-baringkan, tak bernyawa dalam kubur.
Terlepas dari apa yang Juruselamat telah berulang kali ucapkan tentang kematian-Nya dan menyusul kebangkitan-Nya lagi, mereka tidak memahami.
Bagaimana pun, sore yang gelap pada Penyaliban-Nya, segera di-ikuti oleh pagi penuh sukacita Kebangkitan-Nya.
Namun, sukacita itu hanya datang sewaktu para murid menjadi saksi mata dari Kebangkitan itu, karena bahkan pernyataan para Malaikat, bahwa; Dia telah bangkit awalnya tidak dapat di-pahami—itu sesuatu yang benar-benar tidak terduga.
Maria Magdalena dan beberapa wanita setia lainnya datang pagi-pagi ke Kubur Yesus, pada hari minggu, pagi-pagi benar, dengan membawa; rempah-rempah dan balsam untuk melengkapi pengurapan yang di-mulai ketika tubuh Tuhan dengan bergegas di-letakkan dalam makam sebelum menjelang hari Sabat.
Pada pagi itu, mereka di-sambut dengan Kubur yang terbuka, batu penutupnya telah di-gulingkan, dan dua Malaikat, mengatakan:
"Mengapa kamu mencari Dia yang hidup, di antara orang mati.?"
"Ia tidak di sini, Ia telah bangkit,"
"Ingatlah apa yang di-katakan-Nya kepada kamu, ketika Ia masih di Galilea, bahwa; Anak Manusia harus di-serahkan ke tangan orang-orang berdosa dan di-salibkan, dan akan bangkit pada hari yang Ke-tiga,”
“Mari, lihatlah tempat Ia berbaring,"
"Dan, segeralah pergi dan katakanlah kepada murid-murid-Nya bahwa Ia telah bangkit dari antara orang mati,”
Sebagaimana di-perintahkan, oleh para malaikat, Maria Magdalena melihat ke dalam kubur.
Namun, tampaknya bahwa; yang ada dalam benaknya adalah tubuh Tuhan telah hilang.
Dia (Maria Magdalena), bergegas melaporkan kepada para Rasul, dan menemukan Petrus serta Yohanes, dan mengatakan kepada mereka; “Tuhan telah di-ambil oleh orang dari kuburnya dan kami tidak tahu di mana Ia di-letakkan,”
Petrus dan Yohanes berlari ke tempat itu dan memastikan bahwa; "sungguh kubur itu telah kosong, dan melihat kain kafan terletak di tanah, sedang kain peluh yang tadinya ada di kepala Yesus, sudah tergulung,”
Yohanes ternyata adalah orang pertama yang memahami pesan luar biasa tentang Kebangkitan Yesus.
Dia (Yohanes) menulis bahwa; “ia melihatnya dan percaya,” sedangkan yang lain pada poin itu, “belum mengerti isi Kitab Suci, bahwa; (Yesus) harus bangkit dari antara orang mati,”
Petrus dan Yohanes pergi, namun, Maria tetap tinggal di situ, karena masih berduka.
Sementara itu para Malaikat telah kembali dan dengan suara lembut, bertanya kepadanya, “Ibu, mengapa engkau menangis.? Jawab, Maria kepada mereka; “Tuhanku telah di-ambil orang dan aku tidak tahu di mana Ia di-letakkan,”
Pada momen itu Juruselamat yang telah bangkit sekarang berdiri di belakangnya berbicara, “Ibu, mengapa engkau menangis.? Siapakah yang engkau cari.?
Maria, yang menyangka Dia adalah penunggu taman, berkata kepadanya (memohon), “Tuan, jikalau tuan yang mengambil Dia, katakanlah kepadaku, di mana tuan meletakkan Dia, supaya aku dapat mengambil-Nya,”
Penatua. James E. Talmage, menulis; “adalah Yesus yang kepada-Nya dia berbicara, Tuhan yang di-kasihinya, meski-pun dia tidak mengetahuinya,"
Satu kata dari bibir-Nya yang hidup mengubah kepedihannya yang mendalam menjadi sukacita tak terkatakan.
Kata Yesus kepadanya, Maria, dengan suara, nada, dan aksen lembut, yang dia telah dengar dan kasihi di masa-masa lalu, mengangkatnya dari kedalaman keputusasaan yang di dalamnya dia telah tenggelam.
Dia berpaling, dan melihat Tuhan.
Dalam kesukacitaan dia mengulurkan tangannya untuk memeluk Dia, mengucapkan sebuah kata yang menakjubkan dan penuh kekhusyukan, "Rabuni," artinya Guru,”
Maka, wanita yang terberkati ini menjadi makhluk fana pertama yang melihat dan berbicara dengan Kristus yang telah bangkit.
Kemudian pada hari yang sama, Dia menampakkan diri kepada Petrus di /atau dekat Yerusalem; kepada dua murid di jalan menuju Emaus; dan pada malam hari kepada 10 dari para Rasul dan yang lain, menampakkan diri tiba-tiba di tengah-tengah mereka, seraya berkata, “Lihatlah tangan-Ku dan kaki-Ku” Aku Sendirilah ini; Rabalah Aku dan lihatlah, karena hantu tidak ada daging dan tulangnya, seperti; yang kamu lihat ada pada-Ku.
Kemudian untuk lebih meyakinkan mereka “ketika mereka belum percaya karena girangnya dan masih heran,” Dia makan sepotong ikan goreng dan sarang lebah di depan mereka.
Selanjutnya Dia memerintahkan mereka,“Kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi,”
Dan ketika mereka semua telah maju dan telah menyaksikan bagi diri mereka sendiri, mereka berseru dengan serentak, mengatakan:
"Hosana! Terpujilah nama Allah Yang Mahatinggi! Dan mereka menjatuhkan diri di kaki Yesus, dan menyembah-Nya,”
"Kebangkitan Kristus memperlihatkan bahwa; keberadaan-Nya adalah independen dan kekal,"
“Sebab sama seperti; Bapa mempunyai hidup dalam diri-Nya sendiri, demikian juga diberikan-Nya Anak mempunyai hidup dalam diri-Nya sendiri,”
Yesus Berfirman:
“Bapa mengasihi Aku, oleh karena Aku memberikan nyawa-Ku untuk menerimanya kembali,
"Tidak seorang pun mengambilnya daripada-Ku, melainkan Aku memberikannya menurut kehendak-Ku sendiri,"
"Aku berkuasa memberikannya dan berkuasa mengambilnya kembali,”
Juruselamat tidak bergantung pada makanan atau air /atau oksigen /atau zat, kuasa /atau orang lain mana pun untuk kehidupan.
Sebagai Elohim atau-pun Mesias, Dia adalah Alla Yang Agung.
Dia ada dan akan senantiasa ada.
Melalui Pendamaian dan Kebangkitan-Nya, Yesus Kristus telah mengatasi semua aspek dari Kejatuhan.
Kematian jasmani akan bersifat sementara, dan bahkan kematian rohani memiliki akhir, karena semua kembali ke hadirat Allah, setidaknya untuk sementara, untuk di-adili.
Kita dapat memiliki kepercayaan dan keyakinan terbesar dalam kuasa-Nya untuk mengatasi semua yang lainnya dan menganugerahi kita kehidupan kekal.
“Sebab sama seperti; maut datang karena satu orang manusia, demikian juga kebangkitan orang mati datang karena satu orang manusia,"
"Karena sama seperti; semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang akan di-hidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus,”
Penatua. Neal A. Maxwell, mengatakan bahwa; “Kejayaan Kristus atas maut mengakhiri keadaan sulit manusia,"
"hanya ada keadaan sulit pribadi, dan dari ini juga kita dapat di-selamatkan dengan mengikuti ajaran-ajaran dari Dia yang menyelamatkan kita dari kepunahan umum,”
Setelah memuaskan tuntutan keadilan, Kristus melangkah ke tempat keadilan; /atau kita mungkin mengatakan, Dia adalah keadilan, sama seperti Dia adalah kasih.
Demikian juga, selain menjadi Allah yang adil secara sempurna, Dia adalah Allah yang berbelas kasihan secara sempurna.
Dengan demikian, Juruselamat menjadikan segala sesuatu benar.
Tidak ada ketidakadilan dalam kefanaan adalah permanen, bahkan kematian, karena Dia memulihkan kehidupan lagi.
Tidak ada cidera, cacat, pengkhianatan /atau perundungan terjadi tak terkompensasi pada akhirnya karena keadilan dan belas kasihan-Nya yang besar.
Dengan tanda yang sama, kita semua bertanggung jawab kepada-Nya atas hidup kita, pilihan kita, dan tindakan kita, bahkan pikiran kita.
Karena Dia menebus kita dari Kejatuhan, hidup kita sesungguhnya ada di tangan-Nya.
Yesus berfirman:
“Lihatlah Aku telah memberikan kepadamu Injil-Ku, dan inilah Injil yang telah Aku berikan kepadamu—bahwa Aku datang ke dunia untuk melakukan kehendak Bapa-Ku, karena Bapa-Ku mengutus-Ku,"
"Dan Bapa-Ku mengutus-Ku agar Aku boleh diangkat ke atas salib; dan setelah Aku diangkat ke atas salib, agar Aku boleh menarik semua orang kepada-Ku, agar sebagaimana Aku telah di-angkat oleh manusia demikian pula akanlah manusia diangkat oleh Bapa, untuk berdiri di hadapan-Ku, untuk di-hakimi atas pekerjaan mereka,”
Pikirkan sejenak signifikansi Kebangkitan dalam menjelaskan sekali dan untuk semua identitas sejati Yesus dari Nazaret dan kontes filosofis serta pertanyaan tentang kehidupan.
Seandainya Yesus ternyata benar-benar di-bangkitkan, itu selalu di-ikuti, bahwa; Dia adalah makhluk ilahi.
Tidak ada makhluk fana yang memiliki kuasa dalam dirinya sendiri untuk hidup lagi setelah mati.
Karena Dia telah di-bangkitkan, Yesus tidak hanya bisa menjadi tukang kayu, guru, rabi, /atau nabi.
Karena Dia telah di-bangkitkan, Yesus harus menjadi Allah, bahkan Putra Tunggal Bapa.
Oleh karena itu, apa yang Dia ajarkan benar adanya; Allah tidak dapat berdusta.
Oleh karena itu, Dia adalah Pencipta bumi, sebagaimana yang Dia firmankan.
Oleh karena itu, surga dan neraka adalah nyata, sebagaimana yang Dia ajarkan.
Oleh karena itu, ada dunia roh yang Dia kunjungi setelah kematian-Nya.
Oleh karena itu, Dia akan datang lagi, sebagaimana para malaikat katakan, dan “memerintah secara pribadi di atas bumi,”
Oleh karena itu, ada kebangkitan dan penghakiman terakhir bagi semua.
Mengingat kenyataan tentang Kebangkitan Kristus, keraguan terhadap kemahakuasaan, kemahatahuan, dan kemurahan Allah Bapa—yang memberikan Putra Terkasih-Nya untuk penebusan dunia—adalah tidak beralasan.
Keraguan mengenai makna dan tujuan hidup adalah tak berdasar.
Yesus Kristus sesungguhnya adalah satu-satunya nama /atau cara yang melaluinya keselamatan dapat datang kepada umat manusia.
Kasih karunia Kristus adalah nyata, yang menyediakan pengampunan dan pembersihan kepada pendosa yang bertobat.
Iman benar-benar lebih dari imajinasi atau invensi psikologis.
Ada kebenaran hakiki dan universal, dan ada standar-standar moral yang objektif dan tak berubah sebagaimana di-ajarkan oleh Dia.
Dengan kenyataan Kebangkitan Kristus, pertobataan dari pelanggaran apa pun dari hukum serta perintah-Nya adalah mungkin dan urgen.
Mukjizat Juruselamat adalah nyata, demikian juga janji-Nya kepada para murid-Nya agar mereka boleh melakukan yang sama, dan bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar.
Imamatnya adalah kekuatan nyata yang “melaksanakan Injil dan memegang kunci misteri-misteri kerajaan, bahkan kunci pengetahuan Allah,"
"Oleh karena itu, dalam tata cara-tata cara darinya, Kuasa ke-Allahan di-nyatakan,”
"Mengingat kenyataan tentang Kebangkitan Kristus, kematian bukan akhir kita, dan meskipun “kulit yang rusak menghancurkan (tubuh kita), namun dalam daging (kita), (kita) akan melihat Allah,"
Thomas S. Monson, bercerita tentang Robert Blatchfor, yang 100 tahun lalu, dalam bukunya, "God and My Neighbor," menyerang dengan sengit kepercayaan Kristen yang di-terima, seperti; Allah, Kristus, Do'a, dan Kebakaan.
Dia (Robert) dengan berani mengatakan,"Saya mengaku telah membuktikan segala yang berniat saya buktikan sedemikian penuh dan pastinya sehingga tidak seorang Kristen pun, betapa hebat /atau mampunya dia, dapat menjawab argumentasi saya /atau menggoyahkan perkara saya,"
Dia (Robert) mengelilingi dirinya dengan suatu dinding skeptisme.
Kemudian, sesuatu yang mengejutkan terjadi.
Dindingnya mendadak remuk menjadi abu, Perlahan dia (Robert), mulai menyentuh jalannya kembali menuju Iman yang telah dia cemooh dan hina.
Apa yang menyebabkan perubahan dahsyat ini dalam pandangannya.? Istrinya (telah meninggal)
Dengan hati yang patah, dia pergi ke ruangan di mana terbaring semua yang fana dari istrinya.
Dia menatap lagi wajah yang begitu di-kasihinya.
Berjalan keluar, dia berkata kepada seorang teman: "Itu dia, namun, bukan dia,"
"Semuanya berubah,"
"Sesuatu yang ada di sana sebelumnya telah di-ambil,"
"Dia tidak sama lagi,"
Apa yang bisa hilang, jika bukan jiwanya.?
"Apakah Tuhan benar-benar mati dan bangkit lagi.? Ya, “Asas-asas dasar dari agama kita adalah kesaksian para Rasul dan Nabi, mengenai Yesus Kristus, bahwa; Dia mati, di-kuburkan, dan bangkit lagi pada hari ketiga, dan naik ke surga; dan semua hal lainnya yang berkaitan dengan agama kita hanyalah merupakan tambahan terhadapnya,”
Demikian juga saat ini, beberapa percaya dalam Kebangkitan harfiah Kristus, dan banyak yang meragukan /atau tidak percaya.
Namun, beberapa tahu, pada waktunya, semua akan melihat dan semua akan tahu; sungguh, “setiap lutut akan bertekuk, dan setiap lidah mengaku di hadapan-Nya,”
Sampai saat itu, saya percaya banyak saksi yang melihat, akan Kebangkitan Juruselamat, yang pengalaman dan kesaksiannya di-temukan dalam Perjanjian Baru—Petrus dan rekan-rekannya dari Dua Belas, serta Maria Magdalena.
Dan saya memercayai kesaksian Joseph Smith dan Sidney Rigdon, yang, setelah banyak kesaksian lain menyatakan kesaksian besar pada dispensasi terakhir ini, bahwa; "Dia hidup.! Karena kami melihat Dia,”
Di bawah tatapan mata-Nya yang maha-melihat, saya berdiri sendiri sebagai saksi bahwa; Yesus dari Nazaret adalah Penebus yang telah bangkit, dan saya bersaksi tentang semua yang mengikuti dari fakta tentang Kebangkitan-Nya.
Semoga Anda menerima peneguhan dan penghiburan tentang kesaksian yang sama itu, saya berdoa dalam nama Yesus Kristus, AMIN.
|Narasi: Refleksi Paskah Kebangkitan Yesus Kristus, Religius,
|Teks: W.J.B
|Sumber Literasi: Penatua. D. Todd Christofferson, Penatua. Neal A. Maxwell, Thomas S. Monson,