Edisi: 405
Halaman 2
Foto: Sekretariat Kabinet RI, propertiJAKARTA, KUPANG TIMES - Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, meminta dan menghimbau kepada masyarakat, untuk menunda kepulangan dari kampung halaman /atau balik mudik, pada hari ini, Senin, (24/04/23) dan besok, Selasa, (25/04/23).
Karena, dalam dua hari ke depan, di-prediksi, menjadi puncak arus balik lebaran 2023.
Presiden RI, Jokowi, mengatakan bahwa, penundaan arus balik mudik ini bisa mengurangi penumpukan penumpang.
"Pemerintah mengajak masyarakat yang tidak ada keperluan mendesak untuk menghindari puncak arus balik tersebut dengan cara menunda /atau mengundurkan jadwal kembali mudik, setelah tanggal 26 April 2023,"|Jokowi (Presiden RI)
Presiden RI, Jokowi, juga mengatakan, Kementerian Perhubungan Republik Indonesia, memprediksi setidaknya 203 ribu kendaraan per-hari bakal melewati tol Trans-Jawa dari arah Timur.
Belum lagi kendaraan dari arah Bandung juga diperkirakan melalui Tol Jakarta-Cikampek.
"Tentu ini merupakan jumlah yang sangat besar dibandingkan dari jumlah normalnya yaitu 53 ribu kendaraan,"|Jokowi (Presiden RI)
Himbauan Pemerintah, kepada masyarakat, untuk menunda balik mudik ini-pun berlaku bagi Aparatur Sipil Negara (ASN), TNI, Polri, Karyawan BUMN, hingga Pegawai Swasta.
Masyarakat di-sarankan mengambil cuti tambahan /atau cuti lainnya, untuk menunda balik mudik, sesuai dengan teknis di perusahaan dan instansi masing-masing.
"Ketentuan ini berlaku untuk ASN, TNI, Polri, dan BUMN atau pun pegawai swasta yang teknisnya dapat diatur oleh instansi atau perusahaan masing-masing seperti bentuk cuti tambahan atau bentuk cuti lainnya,"|Jokowi (Presiden RI), di-lansir YouTube Sekretariat Kabinet, Senin, (24/04/23).
Hari ini, di-perkirakan akan di-mulai gelombang arus balik mudik lebaran 2023.
Cuti bersama yang di-tetapkan Pemerintah, akan berakhir besok, Selasa, (25/04/23).
Karena, Rabu, (26/04/23) Perkantoran sudah kembali memulai aktivitasnya.
|Narasi: Pemerintah, Transportasi,
|Teks: W.J.B
|Sumber Literasi: Sekretariat Kabinet RI, Kemenhub RI, Jokowi (Presiden RI),