Xi Jinping Resmi Terpilih Menjadi Presiden China, untuk Periode Ketiga.! "WAOW,"

Edisi: 353

Halaman 1

       Foto: China Xinhua

CHINA, KUPANG TIMES - Pemimpin China, Xi Jinping (69th), Jum'at (10/03/2023), resmi terpilih dan di-lantik menjadi Presiden China untuk Periode Ketiga, dan secara aklamasi Xi juga di-pilih menjadi Ketua Komisi Militer Pusat. 

Setelah era pemimpin karismatik China, Mao Zedong dan Deng Xiaoping, kini Xi di-lihat sebagai sosok pemimpin paling kuat di Negeri Panda itu.

Sebelum resmi menjabat untuk Ketiga kalinya sebagai Presiden China, Xi telah secara resmi terpilih kembali sebagai Sekjen Komite Pusat Partai Komunis China pada Kongres Nasional Oktober tahun 2022 lalu. 

Penetapan Xi sebagai Presiden di-laksanakan, di sela-sela Kongres Rakyat Nasional, Minggu, (05/03/23) yang lalu.

Kongres yang di-selenggarakan di Balai Agung Rakyat, semua anggota Delegasi yang hadir dan mengikuti Kongres–sebanyak 2.952 orang–secara aklamasi memilih Xi Jinping menjadi Ketua Komisi Militer Pusat.

Pemungutan Suara berlangsung sekitar satu jam dan penghitungan Elektronik selesai dalam waktu sekitar 15 menit.

Selain memilih Xi, para anggota delegasi juga memilih Zhao Leji (66th), sebagai Ketua Parlemen yang baru dan Han Zheng (68th), sebagai Wakil Presiden yang baru.

Penetapan itu kemudian di-ikuti oleh pernyataan kesetiaan oleh semua anggota delegasi kepada Konstitusi China. 

Xi tampak mengangkat tangan kanannya dan meletakkan tangan kirinya di atas salinan Konstitusi China.

“Saya Bersumpah akan Setia pada Konstitusi Republik Rakyat China, menjunjung tinggi Wibawa Konstitusi, menjalankan Kewajiban Undang-Undang, Setia kepada Ibu Pertiwi, Setia kepada Rakyat,”

"Saya bersumpah untuk menjalankan tugas saya dengan jujur" di-sertai dengan kerja keras,"

"Saya juga berjanji, untuk membangun China sebagai Negara Sosialis Modern yang Makmur, Kuat, Demokratis, Beradab, Harmonis dan Hebat,"|Xi Jinping (Presiden China) 

Dengan menjabat untuk Ke-tiga kalinya, Xi Jinping resmi menjadi Presiden China dengan masa Jabatan paling lama.

Sebelumnya, selepas era Mao Zedong, China sejatinya mencoba menghindari Kultus Individu dan Pemerintahan yang cenderung Diktator. 

China modern–meski-pun masih memperlihatkan Indikasi Otokratis–mencoba membangun Kepemimpinan Nasional yang lebih berbasis pada Konsensus.

Upaya itu, antara lain di-lakukan dengan memberlakukan batasan masa jabatan presiden. 

Para pendahulu Xi Jinping, yaitu; era Jiang Zemin dan Hu Jintao melepaskan Kekuasaan mereka setelah menjabat Presiden selama 10 tahun.

Pada tahun 2018, Xi menghapusnya.

Penghapusan itu memungkinkan seorang Presiden dapat berkuasa seumur hidup, bila tidak ada Politikus lain yang di-pilih.

Penghapusan tersebut, langsung meruntuhkan pandangan banyak pihak saat Xi untuk pertama kalinya di-tetapkan menjadi Presiden China pada tahun 2012 lalu. 

Ketika itu, sejumlah pengamat politik memperkirakan Xi akan menjadi pemimpin Partai Komunis paling Liberal dalam sejarah China. 

Hal itu di-dasarkan pada profilnya yang rendah hati dan latar belakang keluarga.

Akan tetapi, 10 tahun kemudian, terlihat bahwa; gambaran itu berantakan. 

Xi kini menjadi pemimpin China paling kuat sejak era Mao Zedong.

"Kita akan melihat China lebih Asertif di panggung global, dan bersikeras agar narasinya di-terima,"

"di era Xi, China pun akan mengurangi ketergantungannya pada dunia luar,"

“Ia akan menjadikan Partai Komunis sebagai pusat pemerintahan, bukan pemerintah China,"

"Ini bukan kembali ke era Maois, tapi di mana Maois akan merasa nyaman,"

"Bukan arah perjalanan yang baik untuk seluruh dunia,"|Steve Tsang (direktur. SOAS China Institute), di-lansir Kantor Berita AFP

Sementara di tempat yang terpisah, Adrian Geiges (Penulis), mengatakan bahwa; "Xi Jinping: Orang Paling Kuat di Dunia," di-lansir Kantor Berita AFP 

"Xi tidak termotivasi oleh keinginan untuk memperkaya diri sendiri, karena itu bukan minatnya,"

"Xi benar-benar memiliki visi tentang China,"

"Xi ingin melihat China sebagai Negara paling Kuat di dunia,"

Untuk di-ketahui - Xi Jinping di-jadwalkan, untuk menyampaikan Pidato Kenegaraan, pada Senin, (13/03/23) mendatang, saat sesi Penutupan Kongres. 

Sementara itu, dalam dua hari ini, Xi akan menunjuk /atau menetapkan Politikus yang di-pilihnya untuk mengisi Posisi teratas di Kabinet-nya. 

Salah satu mitra dekat Xi yang di-sebut-sebut akan di-pilih menjadi Perdana Menteri adalah Li Qiang. 

Saat proses pemilihan oleh anggota parlemen, yang di-laksanakan, pada Jum'at, (10/03/23), terlihat Xi mengobrol santai dengan Li, yang duduk, tepat di sebelah kirinya.

|Narasi: Pemerintah, Hukum, Politik, 

|Teks: W.J.B

|Sumber Literasi: AP, AFP, Reuters, Steve Tsang (direktur. SOAS China Institute), Adrian Geiges (Penulis),

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Copyright © 2022 The Kupang Times Newsroom.com ™ Design By The Kupang Times Newsroom.com ®