Jack (Kera Afrika) Bekerja sebagai Penjaga Portal Kereta Api, yang tidak pernah lakukan Kesalahan.! "Jack bekerja selama 9th,"

Edisi: 367

Halaman 1

       Foto: Stasiun Kereta Api Uitenhage, properti

KUPANG TIMES - Kisah Jack (Kera Afrika) di-mulai pada tahun 1880, ketika Petugas Portal Kereta Api, Uitenhage, bernama James Edwin Wide, pergi ke pasar di pasar tradisional, Afrika Selatan. 

Di pasar tersebut, James bertemu dengan seekor Kera Afrika, sedang mengendarai kereta kayu, yang memuat barang dagangan. 

James, sangat terkesan dengan kemampuan dan kecerdasan Kera Afrika tersebut. 

James kemudian memutuskan untuk membeli Kera Afrika tersebut, dan menamainya "Jack,"

Jack di-ajari bagaimana menjalankan cara kerja dari perangkat sinyal Portal Kereta Api, saat pluit peringatan di-tiup petugas pengawas Kereta Api. 

Dengan memperhatikan arahan dari James (tuanya), Jack mulai memahami cara kerja dari perangkat sinyal Portal Kereta Api. 

Jadi, saat Kereta Api memasuki wilayah portal, Jack memulai kerjanya dengan menarik tuas dari portal Kereta Api, dengan mendengar pluit peringatan dari James mulai di-tiup. 

Karena ketrampilan dan kemampuan Jack dalam menjalankan pekerjaannya, James bisa memiliki waktu untuk beristirahat sebentar. 

Namun, semua berubah, saat seorang penumpang kereta api tersebut, melihat dan memperhatikan dari jendela kereta api, Jack menarik tuas dari portal Kereta Api. 

Setelah melihat dan memperhatikan apa yang di-kerjakan oleh Jack, penumpang itu mengajukan komplain /atau keberatan kepada Kepala Stasiun Kereta Api. 

Otoritas Perusahaan Kereta Api, Uitenhage, langsung menanggapi berita keberatan tersebut, dengan melakukan penyelidikan terkait Informasi keberatan tersebut. 

Tim penyidik dari Otoritas Perusahaan Kereta Api, akhirnya bertemu dengan James, dan meminta penjelasannya. 

Setelah James memberikan penjelasan, tim penyidik dari Otoritas Perusahaan Kereta Api, temui Jack, dan melihat dan memastikan, apakah Jack bisa melakukan pekerjaan tuannya, seperti yang di-laporkan oleh salah si penumpang kereta api itu. 

Dan, secara luar biasa, Jack bisa melakukan pekerjaan tersebut, dan membuat tim penyidik dari Otoritas Perusahaan Kereta Api, terkesan dengan kemampuan Jack. 

Tim penyidik dari Otoritas Perusahaan Kereta Api, akhirnya memutuskan untuk berikan pekerjaan di-sertai nomor resmi sebagai petugas Kereta Api kepada Jack. 

Dan, Jack di-beri gaji 20 cent sehari, dan di-beri fasilitas minuman Bir, ukuran setengah botol, setiap minggunya. 

Setelah 9th mengabdi dan menjalankan tugasnya sebagai petugas portal Kereta Api, Jack mengalami masalah kesehatan yang cukup serius, di organ paru-nya. 

Pada tahun 1890, Jack di-nyatakan meninggal, oleh Otoritas Kereta Api, setelah berjuang melawan sakit yang di-deritanya. 

Untuk di ketahui - 9th bekerja sebagai petugas portal kereta api, Jack tidak pernah melakukan kesalahan dalam menjalankan tugasnya. 

Tulang Jack kemudian dipajang di museum Albany di Grahamstown. 

Dan, Foto-fotonya pun di pajang di stasiun kereta api Uitenhage.

Kisahnya pun diangkat di sebuah jurnal pada 24 Juli 1890. Bahkan, kisahnya juga kembali diceritakan dalam sebuah surat kabar edisi 11 November 1990.

|Narasi: Sejarah, Edukasi, Pendidikan, Dunia Hewan, 

|Teks: W.J.B

|Sumber Literasi: Stasiun Kereta Api Uitenhage, 

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Copyright © 2022 The Kupang Times Newsroom.com ™ Design By The Kupang Times Newsroom.com ®