Edisi: 366
Halaman 1
Foto: PixabayKUPANG TIMES - Emisi Karbon dan jejak Karbon termasuk istilah yang kerap kita gunakan dan temukan sehari-hari.
Hanya saja, belum banyak orang yang memahami penyebab Emisi Karbon.
Artikel ini, akan mengulasnya dengan lengkap dan lugas, selamat mengikuti,
World Resource Institute, Indonesia menempati peringkat Ke-8 Negara, dengan Penghasil Emisi Karbon, pada tahun 2018.
Meskipun memiliki Hutan Tropis luas dan besar, ternyata Karbon yang Indonesia hasilkan juga tidak kalah tinggi.
Pembahasan hari ini, kita akan mengulas Emisi Karbon secara lengkap, di-mulai dari; Pengertian, Penyebab, Dampak Burukdan Cara Mengurangi Jejak Karbon.
Apa itu Emisi Karbon.?
Emisi berkaitan dengan proses perpindahan suatu zat /atau benda.
Umumnya kata emisi di-gunakan untuk emisi panas, emisi cahaya, mau-pun emisi karbon.
Berdasarkan penjelasan di atas, pengertian emisi karbon adalah gas yang di-keluarkan dari hasil pembakaran segala senyawa yang mengandung karbon, seperti; CO2, solar, bensin, LPG, serta bahan bakar lainnya.
Fenomena emisi karbon merupakan proses pelepasan karbon ke lapisan atmosfer bumi.
Saat ini emisi karbon menjadi salah satu penyumbang terjadinya perubahan iklim dan pemanasan bersamaan dengan emisi gas rumah kaca.
Keduanya menyebabkan naiknya suhu bumi /atau efek rumah kaca.
Untuk menghitung besaran emisi yang di-hasilkan, perlu di-lakukan pengukuran jejak karbon (carbon footprint).
Jejak karbon adalah jumlah emisi CO2 dan zat-zat rumah kaca yang berhubungan dengan segala jenis aktivitas seseorang atau-pun entitas lain, seperti; bangunan, sebuah perusahaan, Negara, dan lainnya.
Satuan yang di-gunakan untuk menghitung kuantitas emisi karbon di-hitung dengan satuan ton ekuivalen karbon dioksida (CO2).
Contoh: Budi yang menggunakan kendaraan pribadi, berupa; sepeda motor di Jakarta, menghasilkan jejak karbon, sejumlah 4,82 Kg CO2 setiap harinya.
Penyebab-penyebab Emisi Karbon,
Penyebab yang emisi gas rumah kaca, termasuk karbon, biasanya karena aktivitas pembakaran senyawa-senyawa yang mengandung unsur karbon.
Pembakaran bahan bakar fosil di bidang industri dan manufaktur, transportasi, serta emisi yang di-perlukan untuk keperluan barang dan jasa yang di-konsumsi manusia.
Selain penggunaan bahan bakar fosil, penggunaan alat elektronik, juga ikut menyumbang pelepasan gas karbon.
Pemakaian smartphone juga turut mempengaruhi tingkat emisi karbon di udara .
Menurut data, yang di-terbitkan oleh Journal Of Cleaner Production melalui inventarisasi kontribusi ICT (Information and Communication Technology), perangkat pintar mencakup PC (personal computer), laptop, monitor, smartphone dan tablet serta infrastruktur pusat data dan jaringan telekomunikasi menemukan fakta jejak karbon yang mencengangkan.
Kontribusi ICT (alat telekomunikasi dan informasi) terhadap jejak karbon global di-perkirakan akan tumbuh dari kurang lebih 1% pada tahun 2007, naik menjadi 3,5% pada tahun 2020, dan akan mencapai 14% pada tahun 2040.
Pada tahun 2010, emisi yang di-hasilkan dari smartphone sejumlah 4% dan pada tahun 2020 mencapai 11% paling tinggi bila di-bandingkan dengan PC, Laptop, dan display komputer.
Terlebih lagi, nilai absolut emisi karbon dan gas rumah kaca yang disebabkan oleh smartphone terus meningkat dari 17 hingga 125 megaton setara dengan CO2 per tahun (Mt-CO2e/tahun).
Dalam rentang waktu tersebut, laju pertumbuhannya meningkat, menjadi 730%.
Perlu di-ketahui, bahwa; sumbangan terbesar dari jumlah persen di-atas di-sebabkan oleh proses produksi perangkat tersebut, termasuk didalamnya mesin pembangkit, bahan tambang untuk material perangkat, pembangkit server pada pusat data.
Dorongan perusahaan untuk membeli ponsel keluaran baru juga mengakibatkan banyaknya limbah yang di-hasilkan.
Pengiriman dan proses mengupload data berupa teks, foto, dan video, email dan lainnya memerlukan pusat data harus standby selama 24 jam.
Kondisi tidak dapat kita rasakan secara langsung, namun memiliki efek, hingga berpuluh sampai beratus tahun kedepan.
Dari dua contoh tersebut, masih banyak lagi aktivitas yang tanpa kita sadari memiliki efek jangka panjang, seperti; penggunaan kendaraan pribadi, penggunaan energi listrik, dan konsumsi makanan dan minuman.
Dampak Negatif Emisi Karbon,
Pelepasan senyawa-senyawa karbon ke lapisan atmosfer bumi /atau peningkatan konsentrasi emisi karbon tersebut memiliki dampak pada lingkungan, kesehatan, dan ekonomi.
Berikut, beberapa dampak yang disebabkan oleh emisi karbon antara lain, yaitu:
1. Dampak Lingkungan,
• Secara umum dampak yang di-rasakan di lingkungan adalah meningkatnya suhu bumi per tahun, yang mengakibatkan; salju, es laut di kutub dan cakupan gletser akan berkurang dan menyebabkan permukaan air laut meningkat, potensi banjir pada wilayah pesisir pantai juga akan terus mengancam dengan peningkatan suhu bumi.
• Abrasi pantai juga di-perkirakan akan terus meningkat di sebagian wilayah karena musim dingin yang lebih sejuk dan lapisan-lapisan es yang lebih kecil.
• Peningkatan curah hujan dan potensi hujan lebat /atau badai lebih sering terjadi, potensi banjir akan lebih tinggi.
• Risiko terjadinya kebakaran hutan meningkat karena peningkatan frekuensi dan besaran gelombang panas.
• Satwa di alam liar mengalami kemungkinan stress yang cukup parah, karena iklim yang tidak menentu, terlebih iklim yang hangat.
• Perubahan iklim dan pemanasan global yang mengakibatkan cuaca yang tidak stabil dan bencana alam.
2. Dampak Kesehatan,
• Peningkatan suhu bumi dan cuaca ekstrem sering menyebabkan timbulnya berbagai penyakit baru yang berevolusi.
Selain itu risiko dehidrasi dan sengatan panas dapat berakibat fatal.
• Terjadi masalah yang serius bagi pernapasan dan kardiovaskuler dan berbagai jenis kanker tertentu, karena kualitas udara kian memburuk.
• Risiko penularan penyakit lebih cepat melalui perantara air, makanan, hewan pengerat.
3. Dampak Ekonomi,
• Kegiatan pertanian, kehutanan, pariwisata dan lainnya di-pengaruhi oleh pola cuaca yang tidak pasti.
• Dampak yang di-timbulkan ke Kesehatan, yang semakin menambah beban dan tekanan pada ekonomi dan keadaan sosial.
• Cuaca ekstrem akibat meningkatnya emisi karbon menimbulkan kerusakan pada kondisi infrastruktur, seperti; jalan, jembatan, tiang telepon atau listrik.
• Pencairan permasfrost dan kenaikan permukaan air laut yang di-perkirakan akan terus meningkat pun berdampak pada eksistensi populasi lokal dan kesulitan dalam pengembangan sumber daya.
Cara Mengurangi Emisi Karbon,
Jejak karbon dan emisi karbon dapat dikurangi dengan meminimalisir pemakaian bahan bakar fosil dan beralih memakai sumber energi ramah lingkungan dan terbarukan.
Berikut, beberapa cara mengurangi Emisi Karbon yang dapat kita lakukan, antara lain:
1. Efisien terhadap penggunaan energi, seperti; mematikan peralatan yang menggunakan listrik jika tidak sedang di-gunakan, yaitu; kipas angin, Air Conditioner (AC), charger ponsel, dispenser, mesin cuci, televisi dan lainnya;
2. Mengurangi frekuensi pemakaian kendaraan pribadi.
Gunakan transportasi umum untuk jarak jauh /atau menggunakan sepeda /atau berjalan kaki untuk jarak tempuh yang kurang dari 2 km meter;
3. Membeli kebutuhan dari petani lokal /atau menanam sendiri untuk mengurangi konsumsi produk impor,
4. Membeli makanan sesuai dengan porsi /atau tidak berlebihan untuk mengurangi waste food;
5. Memperbanyak konsumsi buah dan sayur dan mengurangi konsumsi produk import;
6. Membawa botol minum untuk mengurangi konsumsi air botol kemasan;
7. Membawa kantong belanja saat berbelanja;
8. Memisahkan sampah /atau limbah rumah tangga berdasarkan jenis organik /atau non organik untuk mempermudah pendauran ulang;
9. Menggunakan limbah organik sebagai pupuk kompos;
10. Efisien dalam penggunaan air bersih /atau sesuai dengan kebutuhan;
11. Mengurangi waktu pemakaian smartphone, laptop, atau PC /atau hanya di-gunakan sesuai dengan kebutuhan;
12. Menanam pohon untuk membantu menyerap kembali emisi karbon dan gas rumah kaca yang kita hasilkan.
Emisi Karbon Adalah.?
Pengertian Emisi Karbon adalah proses pelepasan senyawa-senyawa karbon ke atmosfer bumi akibat fenomena dan kejadian yang terjadi dalam kehidupan kita.
Apa Penyebab Emisi Karbon.?
Penyebab emisi karbon yang dapat kita amati, seperti; penggunaan bahan bakar fosil (minyak, gas bumi dan batubara) untuk memenuhi kebutuhan manusia seperti transportasi, pembangkit listrik, proses memasak, dll.
Bagaimana Cara Mengurangi Emisi Jejak Karbon.?
Kita dapat memulai pengurangan penggunaan transportasi pribadi untuk jarak dekat.
Bijak dalam penggunaan energi seperti listrik, konsumsi air, pupuk.
Adapun mengurangi penggunaan plastik dalam pembelian produk makanan, seperti; membawa botol air dan membawa kotak bekal.
AYO Sehatkan Bumi dan Alam dan Udara Kita, kalau bukan Kita, siapa lagi.!
|Narasi: Iklim, Cuaca,
|Teks: W.J.B
|Sumber Literasi: Greenpeace,