Edisi: 299
KUPANG TIMES
Oleh:
Najwa Shihab
Journalist, Founder dan Host Matanajwa
"Pak Jokowi, kalau gak ada PDI-P juga... aduh, Kasihan dah,"|Megawati Soekarnoputri (Ketua Umum PDI-P)
Minggu lalu, Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Megawati Soekarnoputri mengungkap peran-nya, membuat Jokowi menjadi Presiden Republik Indonesia.
Saat bicara Capres PDI-P di 2024, Ibu Mega, seperti biasa-nya menekankan "Hak Prerogatif Ketua Umum Partai," dengan SANTAI berucap; "Urusan Gue,"
Dua pernyataan tersebut di-atas, tentu saja tidak keliru.
Pencalonan Presiden memang urusan Partai Politik.
Konstitusi mengatakan, bahwa; hanya Partai Politik yang bisa mengajukan Capres.
"Saat bicara PDI-P, berarti bicara Partai, bicara Partai ya arti-nya bicara Ketua Umum, bicara Ketua Umum ya bicara Ibu Megawati Soekarnoputri,"
Dan, memang begitu aturan Internal PDI-P.
"Tentu, Presiden di-pilih rakyat melalui Pemilu, tapi siapa yang memasukkan nama X /atau Y di-atas Kertas Suara.? Ya Partai, arti-nya Ketua Umum Partai.!"
"Siapa yang memutuskan di Partai.? Ya elit Partai, dengan kalkulasi untung rugi, yang juga khas dan ala Partai,"
Jika di-lihat dari fungsi Partai Politik, sistem Kepartaian Kita, bersifat Publik, termasuk dengan adanya Pendanaan dari Negara (dalam jumlah terbatas) ke Parpol.
Tapi, pada saat yang sama, aturan main (UU) Parpol menjadikan Partai juga memliki sifat "Privat," Karena ada banyak hal substansial, yang menjadi urusan Internal Partai, tanpa Publik (kadang bahkan Kader Partai) bisa terlibat di dalamnya, termasuk soal Pencapresan.
Jadi ya, Ibu Mega memang BENAR. "Urusan Gue,"
Sekian dan Terima Aja.!
|Narasi: Politik,
|Teks: W.J.B
|Sumber Literasi: Najwa Shihab,