Edisi : 292
Halaman 1
KUPANG TIMES - Wajah Pusat Wisata dan Kuliner, Koridor II, Kelapa Lima, Kota Kupang, terlihat sedikit mengalami perubahan, Senin, (09/01/23).
Pusat Wisata dan Kuliner, Koridor II, Kelapa Lima, Kota Kupang yang di resmikan oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, pada Kamis, (24/03/22) yang lalu, belum di-tempati sepenuhnya oleh para pelaku bisnis UMKM Kuliner hasil laut dan perikanan.
Di area Pusat Wisata dan Kuliner, Koridor II, Kelapa Lima, Kota Kupang, terdapat empat Gazebo yang di bangun khusus untuk para pelaku bisnis UMKM Kuliner hasil laut dan perikanan.
Namun, para pelaku bisnis UMKM Kuliner hasil laut dan perikanan, lebih memilih untuk menjalankan bisnis UMKM-nya di depan Gazebo, area taman dan trotoar, dengan membuat sejumlah lapak kecil tidak berizin, untuk memasarkan produk bisnis UMKM Kuliner hasil laut dan perikanan-nya.
Selain pembangunan lapak tidak berizin tersebut di-atas, sejumlah Fasilitas dan Infrastruktur Wisata dan Kuliner, Koridor II, Kelapa Lima, Kota Kupang, seperti; lampu penerangan, kamar mandi umum, keran air di dalam Gazebo, beberapa, terlihat tidak ter-urus.
Dengan adanya masalah tersebut di-atas, membuat wisawatan Domestik /atau-pun Internasional, memilih untuk tidak mendatangi Pusat Wisata dan Kuliner, Koridor II, Kelapa Lima, Kota Kupang, karena lokasi tersebut sudah bukan lagi sepenuhnya, sebagai pusat Wisata dan Kuliner hasil laut dan perikanan.
Dan itu berdampak pada bisnis UMKM Wisata dan Kuliner Hasil Laut dan Perikanan.
Untuk di ketahui - Pembangunan Pusat Wisata dan Kuliner, yakni; Koridor I (LLBK), II (Kelapa Lima), dan III (Taman Tagepe), Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Pemerintah harus mengeluarkan anggaran, sebesar IDR 52 Miliar.
Infrastruktur dan Fasilitas yang di bangun oleh Pemerintah, bertujuan untuk memodernisasi Wisata dan Kuliner, serta menghilangkan Kekumuhan.
Sebelumya, Pemerintah Kota Kupang berjanji akan menyiapkan Infrastruktur yang memadai dan sesuai dengan kebutuhan para pelaku bisnis UMKM Kuliner hasil laut dan perikanan, sebelum para pedagang di relokasi.
|Narasi: Ekonomi, Perdagangan, Bisnis, Pemerintahan,
|Teks: W.J.B
|Sumber Literasi: W. J. B
