Kemenkeu RI: "Evaluasi Kinerja APBN 2022 dan Pelaksanaan APBN 2023 di Istana Negara.!"

Edisi : 300

Halaman 2

       Foto: Kemenkeu RI

JAKARTA, KUPANG TIMES - Menteri Keuangan Republik Indonesia, Sri Mulyani Indrawati, menghadiri Sidang Kabinet Paripurna, di Istana Negara, Senin, (16/01/23). 

Menkeu RI, Sri Mulyani, hadir di Istana Negara untuk membahas Evaluasi Kinerja APBN Tahun 2022 dan Pelaksanaan APBN Tahun 2023.

Di-dalam Kesempatan tersebut di-atas, Menkeu RI, Sri Mulyani di-beri Kesempatan untuk menyampaikan hasil Kinerja APBN Tahun 2022 dan Pelaksanaan APBN Tahun 2023.

"Kondisi Ekonomi Dunia, tahun 2022 sangat menantang dan kompleks,

Perang di Ukraina, disrupsi rantai pasok, menyebabkan kenaikan harga komoditas pangan dan energi serta mineral, 

APBN Tahun 2022, menjadi Instrumen Penting, dalam melindungi rakyat dan Ekonomi Negara (shock absorber and counter Cyclical) sejak Pandemi COVID-19 dan masa Pemulihan, 

Tahun 2022, Indonesia berhasil di-lewati dengan pemulihan ekonomi yang kuat 5,7% (Q3 2022), 

Semua daerah kembali pulih, termasuk Provinsi Bali dan Nusa Tenggara Timur, yang mengalami pukulan berat, selama Pandemi COVID-19, telah pulih dengan pertumbuhan ekonomi daerah-nya 6,7% (Q3 2022), dan semua sektor bangkit, termasuk sektor Transportasi yang mengalami pertumbuhan 21% dan akomodasi makanan dan minuman yang juga mengalami pertumbuhan 11%, dua sektor ini yang mengalami pukulan paling berat, selama Pandemi COVID-19, 

APBN Tahun 2022, memberikan Bansos senilai IDR 461 Triliun dan Subsidi BBM Listrik dan LPG senilai IDR 555 Triliun, 

Anggaran sangat besar tersebut di-atas, untuk melindungi rakyat dari guncangan krisis ekonomi dunia, 

APBN Tahun 2022, juga mulai pulih dan sehat, 

Penerimaan Negara Naik, IDR 615 Triliun (tumbuh 30,6%) mencapai IDR 2.626,4 Triliun /atau 115% dari target, 

Belanja Negara, mencapai IDR 3.091 Triliun /atau Naik 10% untuk melindungi rakyat dan mendorong pemulihan ekonomi Nasional, 

Defisit Negara, mengalami penurunan tajam, senilai IDR 310,7 Triliun, menjadi 2,38% PDB, jauh lebih rendah dari rencana awal 4,5% PDB, dan turun di-bawah 3% PDB, lebih cepat satu tahun, dari ketetapan aturan UU No. 2 Tahun 2020,

APBN Tahun 2023, tetap akan menjadi Instrumen Penting, dalam menjaga ekonomi Nasional dan rakyat dari ancaman resiko resesi dunia, dan guncangan geopolitik, 

Berikut, Anggaran APBN Tahun 2023, antara lain: 

1. IDR 612 Triliun, untuk Pendidikan, 

2. IDR 476 Triliun, untuk Perlindungan Sosial,  

3. IDR 178 Triliun, untuk Kesehatan, 

4. IDR 341 Triliun, untuk Ketahanan Energi, 

5. IDR 104 Triliun, untuk Ketahanan Pangan, 

6. IDR 392 Triliun, untuk Infrastruktur. 

Semua Kementerian, Lembaga Negara, dan Pemerintah Daerah, harus makin baik dan tepat, dalam mengelola anggarannya, 

Tepat Sasaran, Tepat Waktu, Tepat Kualitas, Akuntabel dan tidak boleh ada KORUPSI, 

InsyaAllah, Tahun 2023, dapat Kita kelola dengan baik, dengan sikap OPTIMIS namun tetap WASPADA, 

APBN adalah Uang Kita, dari Pajak yang anda Bayar dan untuk membangun seluruh Indonesia,"

|Narasi: Ekonomi, Keuangan, Hukum, Pemerintahan, 

|Teks: W.J.B

|Sumber Literasi: Kemenkeu RI,

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Copyright © 2022 The Kupang Times Newsroom.com ™ Design By The Kupang Times Newsroom.com ®