HISTORY, Sir. Nicholas Winton, Pribadi asal Inggris, yang Selamatkan 669 Anak-anak Yahudi, calon Korban Holocaust Nazi.!

Edisi : 312
Halaman 1

       Foto Pribadi, Nicholas Winton

KUPANG TIMES - Kemanusiaan tidak mengenal batasan, baik dari segi wilayah, agama /atau ras.

Mungkin ungkapan itu-lah yang paling tepat untuk menggambarkan perjuangan Sir. Nicholas Winton, pribadi asal Inggris yang menyelamatkan anak-anak Yahudi, agar anak-anak itu, tidak menjadi korban Holocaust Nazi.

Nicholas Winton lahir pada tanggal, 19 Mei tahun 1909 di Hampstead, London, Britania Raya, dengan nama Nicholas George Wertheim, dari orang tua Jerman-Yahudi.

Orang tua dari Nicholas Winton, memutuskan pindah ke Inggris dan berintegrasi dengan budaya di Negara tersebut, hingga mengubah nama belakang mereka menjadi Winton.

Pada masa Perang Dunia II, saat Nazi berkuasa di Jerman, orang-orang Yahudi menjadi korban tindakan antisemitisme dari partai bentukan Hitler tersebut.

Tidak sedikit orang-orang Yahudi yang terpaksa pindah, namun sayang hanya sedikit Negara yang mau membukakan pintu bagi para pengungsi Yahudi.

Sementara mereka yang tersisa di Jerman menjadi korban pembantaian yang di-kenal dengan sebutan Holocaust.

Perjuangan Sir. Nicholas Winton untuk menyelamatkan anak-anak Yahudi di-mulai pada bulan Desember 1938, ketika ia menerima surat dari temannya, Martin Blake, yang berada di Praha, Ceko.

Dalam surat tersebut, Martin, yang telah bergabung dengan Komite Pengungsi Inggris dari Ceko mengundang Winton untuk ikut bersamanya melaksanakan tugas kemanusiaan.

"Saya punya tugas yang paling menarik dan saya butuh bantuan Anda,"

"Tidak usah repot-repot membawa ski anda,"|kutipan surat, Martin Blake, pada saat rencana Winton memiliki rencana untuk liburan

Setelah menerima surat itu, Winton kemudian berangkat ke Praha, untuk memenuhi ajakan temannya.

Misi penyelamatan anak-anak Yahudi itu di-lakukan beberapa bulan sebelum Perang Dunia II benar-benar di-mulai.

Tiba di Praha, Ceko, Winton bertemu dengan temannya yang lain, yang bernama Dorreen Warriner.

Di sana Winton menyaksikan sendiri pemandangan memilukan, di-mana kamp-kamp pengungsi di-penuhi oleh keluarga-keluarga yang di-paksa meninggalkan rumah mereka.

       Foto: BBC, anak-anak Yahudi di salah satu  
       Kamp Konsentrasi, milik NAZI, Jerman

Penghuni berjuang untuk bertahan hidup di musim dingin yang keras di Eropa.

Winton di-kejutkan oleh kondisi yang mengerikan dan perhatian terbesarnya adalah untuk anak-anak.

Winton kemudian mendirikan markas darurat di sebuah hotel di Praha.

Di hotel tersebut, Winton mendaftar nama-nama keluarga yang ingin anaknya di-bawa ke tempat yang aman.

Winton juga berusaha membangun komunikasi dengan keluarga-keluarga di London yang bersedia menjadi orang tua anak-anak Yahudi tersebut.

Winton juga memasang iklan di koran, yang berisi undangan untuk para sukarelawan agar bersedia terlibat dalam misinya.

Setelah segala urusan pencatatan ditangani, barulah Winton memulai misinya mengantarkan anak-anak tersebut ke London.

Mengangkut ratusan pengungsi anak-anak Yahudi ke seluruh Eropa, tentunya membutuhkan perencanaan yang cermat.

Winton kembali ke London dengan segudang dokumen.

Pemerintah Inggris hanya bersedia membiarkan anak-anak pengungsi masuk ke Negara itu, jika persyaratan ketat di-penuhi.

Beruntung, Pemerintah Inggris juga sedang mengevakuasi anak-anak Inggris dari pusat kota, jika terjadi perang, sehingga masyarakat Inggris terbiasa dengan budaya membuka pintu kepada mereka yang membutuhkan.

Dalam beberapa kasus, Winton juga kerap meminta orang asing, agar bersedia membawa dan merawat anak-anak Yahudi itu.

Misi Winton berhasil, namun Winton tidak memublikasikan apa yang di-lakukannya.

       Foto: snapshot YouTube, Nicholas Winton 
       dan Istrinya, Grete Gjelstrup  dalam suatu 
       acara, yang di-buat BBC, tahun 1988

Winton menyembunyikan Pekerjaannya selama 50 tahun, sampai pada tahun 1988, istri Winton, Grete Gjelstrup menemukan sebuah buku berisi nama anak-anak, nama keluarga kandung, nama keluarga asuh, serta alamat mereka.

Buku itu kemudian di-serahkan oleh istrinya ke Elisabeth Maxwell, seorang peneliti Holocaust dan istri bos media Robert Maxwell.


       Foto: Daftar nama anak-anak Yahudi, yang
       di tolong oleh Sir. Nicholas Winton

Dunia akhirnya mengetahui perjuangan Winton, saat dirinya di-undang ke sebuah acara BBC bernama "That's Life."

Dalam acara tersebut, di-perlihatkan buku berisi nama-nama yang ditemukan oleh sang istri.

Momen mengharukan terjadi saat sang pembawa acara, Esther Rantzen, bertanya apakah ada orang di antara hadirin yang berutang budi pada Winton, dan semua orang di studio berdiri untuk berterima kasih.

       Foto: BBC, anak-anak Yahudi, yang di 
       selamatkan Nicholas Winton, sambil berdiri, 
       memberikan Penghormatan dan ucapan 
       Terima Kasih kepada Nicholas Winton

       Foto: BBC, Ester Rantzen, saat melihat buku 
       milik Nicholas Winton

"Mereka adalah anak-anak yang di selamatkan Winton yang telah beranjak dewasa,"|Esther Rantzen (Pembawa Acara "That's Life" dari BBC) 

Nicholas Winton kemudian di-tanya, "mengapa anda menyelamatkan anak-anak tersebut,?|Esther Rantzen (Pembawa Acara "That's Life" dari BBC)

Nicholas Winton menjawab, bahwa; " Saya sendiri tidak tahu mengapa saya melakukan itu,"

         Foto: BBC

Sepanjang hidupnya, Nicholas Winton telah menerima banyak penghargaan, seperti;

1. Gelar Bangsawan (Sir.)dari Kerajaan Inggris,

2. Di-beri Anugerah, Pride of Britain Award for Lifetime Achievement,

3. Gelar Pahlawan Holocaust asal Inggris, oleh Kerajaan Inggris,

4. Medali Wallenberg, dari Institusi International Raoul Wallenberg Foundation, Tahun 2013,

5. Di-beri Anugerah, Ordo Tomáš Garrigue Masaryk, Kelas Ke-empat, oleh Presiden Ceko Václav Havel pada tahun 1998, dan Salib Merit dari Menteri Pertahanan Ceko,

6. Dibangun Patung Nicholas Winton di Kota Praha, Ceko, sebagai bentuk penghormatan,

7. Menerima hadiah Nobel Perdamaian, pada Tahun 2008.

Winton di-Baptis sebagai orang Kristen oleh orang tuanya, tetapi hal itu di-kesampingkan oleh leluhurnya yang Yahudi dan Winton di-nyatakan sebagai Orang Benar di antara Bangsa-Bangsa oleh Yad Vashem di Israel.

Pada tanggal 1 Juli Tahun 2015, Nicholas Winton tutup usia, di usia 106 tahun.

|Narasi: Kemanusiaan, Sosial, Budaya, Sejarah, Pendidikan,
|Teks: W.J.B
|Sumber Literasi: BBC, Sir. Nicholas Winton,

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Copyright © 2022 The Kupang Times Newsroom.com ™ Design By The Kupang Times Newsroom.com ®