Edisi : 262
Halaman 5
Foto: New York Times, Proses PertukaranUSA, RUSIA, UEA, KUPANG TIMES - Pembicaraan yang rumit, dan Negosiasi yang cukup panjang antara Rusia dan Amerika Serikat, terkait potensi Penukaran tawanan, telah mencapai titik temu.
Kedua Negara akhirnya sepakat untuk melakukan pertukaran tahanan, di Bandara Internasional Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, Kamis, (08/12/22).
Proses pertukaran kedua tawanan, di lakukan, di Negara ketiga, yang di sepakati bersama, dan di langsungkan secara rahasia.
Moskow menyerahkan pebasket WNBA Brittney Grineran, menukarnya dengan Viktor Bout, pengusaha Rusia, yang sudah menjalani Hukuman Penjara, selama 11 tahun, di Amerika Serikat.
Viktor Bout di jatuhi Hukuman Penjara, selama 25 tahun, atas tuduhan Menjual Senjata, yang menyebabkan kematian bagi warga AS.
Sementara Brittney Griner di tangkap dan di jatuhi hukuman penjara, selama 9 tahun, di Rusia atas tuduhan Penyelundupan Narkoba.
Pertukaran tawanan ini mengakhiri negosiasi Panjang, antara petinggi Intelijen kedua negara.
Perundingan tingkat tinggi terakhir di lakukan di Ankara, Turki, yang bertepatan dengan KTT G20 Bali 2022.
“awalnya Washington tegas menolak pembicaraan, terkait skema pertukaran tawanan,"
"Namun Federasi Rusia terus bekerja secara aktif untuk menyelamatkan rekan kami,”|Keterangan resmi, Kementerian Luar Negeri Rusia, di kutip, Russia Today.
Di dampingi Ibu dari Brittney Griner, Cherelle Griner, Presiden AS, Joe Biden telah berbicara dengan Britney Griner melalui telepon, setelah proses pertukaran selesai.
"Hari yang luar biasa,"
"dia aman, dia sedang di Pesawat,"
"dia sedang dalam perjalanan pulang,"|Joe Biden (Presiden AS) kepada Cherelle Griner
Griner dan Bout di ampuni oleh kedua Negara, sebelum proses pertukaran, yang berarti mereka tidak perlu terus menjalani masa hukuman mereka, saat mereka tiba di Negara asal mereka.
Untuk di ketahui - Viktor Bout di tangkap di Bangkok, Thailand, di ekstradisi ke AS dan di jatuhi hukuman 25 tahun penjara, pada tahun 2012.
Viktor Bout membantah semua tuduhan aparat Hukum AS, dan menjalani hukuman di penjara Marion, Illinois.
Sementara pebasket profesional Griner di tangkap di Bandara Moskow pada Februari 2022, ketika cartridge vape yang berisi minyak ganja di temukan di kopernya, di Bandara Internasional Moskow, Rusia, bulan Juli lalu.
Pada Agustus, Brittney Griner di jatuhi hukuman sembilan tahun di koloni hukuman Rusia, atas tuduhan narkoba.
Griner mengaku bersalah, tetapi menyatakan, bahwa, dia tidak bermaksud melanggar hukum apa pun dan hanya mengemas vape yang mengandung minyak ganja, "secara tidak sengaja".
AS dan Rusia telah bernegosiasi tentang potensi pertukaran tahanan terkenal selama berbulan-bulan terakhir.
Menurut beberapa laporan media, Washington telah berusaha untuk membebaskan Brittney Griner dan tahanan lain, yakni, Paul Whelan, secara bersamaan.
Whelan di hukum di Rusia atas tuduhan spionase.
Whelan seorang mantan Marinir AS, dan telah menjalani hukuman penjara 16 tahun di Rusia menyusul hukuman 2020.
Penangkapan dan proses hukum Brittney Grinner di Moskow sangat menarik perhatian dunia, karena hampir bersamaan serangan Rusia ke Ukraina.
Sebelum di bebaskan, pengacaranya, Maria Blagovolina dan Alexander Boykov, mengatakan, Griner telah di pindahkan dari pusat penahanan di Moskow ke koloni hukuman.
Pengacara Griner juga mengatakan, bahwa, mereka dan Kedutaan AS di Rusia harus di beri tahu secara resmi tentang keberadaannya ketika dia tiba di fasilitas tersebut.
Presiden AS Joe Biden di awal kasus ini menggambarkan Britney Griner sebagai di tahan secara tidak benar.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Maria Zakharova bersikeras jika seorang warga negara AS di tahan di Rusia karena penyelundupan narkoba, dan dia tidak menyangkalnya, maka ia harus patuh.
Pada akhir Oktober, muncul informasi akan di lakukan pertukaran tawanan profil tinggi yang dirundingkan wakil kedua negara.
Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengatakan semua kontak yang berhubungan dengan pertukaran di lakukan secara rahasia.
|Narasi Pemerintah, Politik dan Hukum
Teks: W.J.B
Sumber Literasi: Rusia Today, abc.news, New York Times.