Halaman 2
QATAR, KUPANG TIMES - Qatar, Minggu (20/11/22) resmi membuka Piala Dunia FIFA pertama di Timur Tengah, di hadapan para pemimpin dunia dan penggemar sepak bola yang membanjiri Negara Kaya Energi ini.
Dengan suara merdu aktor Hollywood asal Amerika Serikat, Morgan Freeman bersama YouTuber terkenal asal Qatar, Ghanim Al Muftah dan La'eeb yang menjadi maskot Piala Dunia FIFA 2022 Qatar, dan Personel BTS, Jeon Jungkook turut meriahkan acara pembukaan tersebut, yang menetapkan tema; “Semua Orang Akan Di Terima,”
Dan dalam pidato pembukanya, aktor senior Hollywood, asal Amerika Serikat, Morgan Freeman, mengatakan bahwa; "Sepak Bola Menyatukan Bangsa,"
Hadir pula, beberapa maskot Piala Dunia sebelumnya, antara lain;
1. Naranjito, Piala Dunia FIFA di Spanyol 1982,
2. Footix, Piala Dunia FIFA di Perancis 1998,
3. Ciao, Piala Dunia FIFA di di Italia 1990,
4. Zabivaka, Piala Dunia FIFA di Rusia 2018.
Kehadiran Putra Mahkota Arab Saudi Isyaratkan Pemulihan Hubungan,
Terlepas dari acara pembukaan Piala Dunia FIFA 2022 di Qatar, Doha sukses menarik perhatian dari Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (MBS), untuk menghadiri acara pembukaan dan pertandingan perdana turnamen itu.
Hadirnya MBS di tengah penutupan satu-satunya perbatasan darat Qatar dan dunia melalui Arab Saudi selama perselisihan politik bertahun-tahun itu, menunjukkan seberapa jauh pemulihan hubungan antar kedua negara.
Semasa krisis itu kolom-kolom surat kabar bahkan menyarankan penggalian parit di sepanjang perbatasan yang jaraknya mencapai 87 kilometer itu dan mengisinya dengan limbah nuklir.
Gertakan retoris itu menunjukkan, betapa besarnya kemarahan di wilayah itu, di tengah perselisihan, yang menurut penguasa Kuwait ketika itu hampir memicu perang.
Akarnya berasal dari sikap Qatar yang mendukung kelompok Islamis yang naik ke tampuk kekuasaan di Mesir dan negara-negara lain pasca Arab Spring tahun 2011 lalu.
Qatar memandang kebangkitan mereka sebagai perubahan besar dalam gerontokrasi yang mencengkeram Timur Tengah.
Gerontokrasi adalah tipe negara yang di pimpin oleh para tetua atau dewan tetua yang mendominasi atau melakukan kontrol.
Sementara negara-negara di Teluk Arab lainnya, melihat situasi di atas, sebagai ancaman terhadap pemerintahan otokratis dan turun temurun mereka.
Qatar juga menghadapi kritik Barat karena kelompok yang awalnya mereka danai dalam perang saudara di Suriah, beralih menjadi kelompok ekstremis.
Tetapi Qatar menyangkal pihaknya pernah mendanai ekstremis Islam, meskipun mendapat kritik dari seluruh spektrum politik Amerika–dari Hillary Clinton hingga Donald Trump.
Sebagaimana Arab Saudi, Qatar mengikuti versi Islam ultra-konservatif yang dikenal sebagai Wahabisme.
Namun demikian pemerintah Qatar mengizinkan disajikannya alkohol di bar hotel dan di Zona Penggemar FIFA di negara itu.
Hal ini kembali memicu kecaman dari sejumlah tokoh di dalam negeri yang mengkritisi apa yang mereka nilai sebagai ekstravaganza budaya Barat di Piala Dunia.
Kritik ini yang dinilai telah mendorong pemerintah Qatar melarang penjualan bir di seluruh stadion sepak bola.
Peringatan Al Qaeda,
Al Qaeda di Semenanjung Arab, bagian dari kelompok ekstremis yang berbasis di Yaman, pada Sabtu, (19/11/22) lalu, resmi mengeluarkan pernyataan, yang mengecam Qatar, karena menyelenggarakan turnamen yang mengundang kehadiran “orang-orang tidak bermoral, homoseks, penabur korupsi dan atheisme.”
“Kami ingatkan saudara-saudara Muslim kami untuk tidak menghadiri atau menyaksikan acara ini,”|isi petikan pernyataan Al Qaeda, yang di sertai seruan kepada pada ilmuwan untuk mendukungnya.
Namun demikian kelompok garis keras itu, tidak secara langsung mengancam turnamen tersebut.
Al Qaeda telah lemah akibat serangan pesawat nirawak secara terus menerus oleh pasukan Amerika Serikat dan juga perang di Yaman.
Banyak Pemimpin Hadiri Pembukaan Piala Dunia,
Sebagian pemimpin dunia, turut menghadiri acara pembukaan Piala Dunia FIFA 2022 di Qatar, antara lain:
1. Sekjen PBB, Antonio Guterres,
2. Presiden Aljazair, Abdelmajid Tebboune,
3. Presiden Mesir, Abdel Fattah El Sissi,
4. Presiden Senegal, Macky Sall,
5. Presiden Palestina, Mahmoud Abbas,
6. Presiden Rwanda, Paul Kagame,
7. Putra Mahkota Kuwait, Mishal Al Ahmad,
8. Dirjen. WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus,
9. Presiden Djibouti, Ismail Omar Guelleh,
10. Raja Yordania, Abdullah II.
Akan tetapi sambutan paling meriah, ketika penguasa Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani dan ayahnya Sheikh Hamad bin Khalifa Al Thani yang berhasil memenangkan proses pemilihan venue, atau lokasi Piala Dunia pada tahun 2010 lalu.
Sampai saat ini, belum jelas siapa, pejabat-pejabat Barat yang menghadiri upacara pembukaan dan pertandingan perdana Minggu malam.
Qatar telah di kecam luas karena sikap tegasnya pada kelompok LGBTQ dan perlakuan terhadap pekerja bergaji rendah yang membangun instrastruktur senilai USD 200 Miliar, menjelang turnamen bergengsi itu.
Untuk di ketahui - Trophy Piala Dunia FIFA yang asli turut meramaikan acara pembukaan Piala Dunia FIFA 2022 Qatar.
Setiap tim yang menjuarai Turnamen Piala Dunia FIFA, akan di berikan replika.
(W.J.B)