Edisi : 250
Halaman 2
Foto: berbagai sumber, ilustrasi, siswa SDKUPANG TIMES - "Sebanyak 11 siswa, di Sekolah Dasar Negeri 2 Oebobo, Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur, tidak bisa membaca,"|Regina Aploege (Kepala Sekolah SDN 2 Oebobo, Kota Kupang, Prov. NTT), Jum'at, (25/11/22).
Kepsek SDN 2 Oebobo, Kota Kupang, Regina Aploege, merincikan 11 siswa yang tidak bisa membaca itu, yakni; 5 siswa berada di bangku kelas 4 dan 6 siswa berada di bangku kelas 5.
"11 siswa yang tidak bisa membaca, karena selama masa pandemi COVID-19, Kontrol Sekolah terhadap siswa-siswi sangat terbatas,"
"dan yang menjadi persoalan bukan hanya oleh sekolah tapi orang tua dan guru itu sendiri,"
"Pihaknya tidak mau menyalahkan siapa siapa,"
"Orang tua cari uang walau-pun dengan kondisi seperti itu,"
"dan guru mengajar secara online,"
Foto: situs Dikbudristek Kota Kupang, SDN"Kadang-kadang orang tua, tidak berkata jujur dengan kemampuan anak yang sebenarnya, guru hanya menerima apa yang menjadi laporan dari pada orang tua,"
"laporan yang di terima oleh guru yang baik baik saja setelah di cek, baru ketahuan, banyak siswa yang tidak bisa membaca,"
"di atas kelas tiga khususnya di bangku kelas lima, baru ketahuan siswa tidak bisa membaca, akhirnya menjadi keluhan secara Nasional khusunya kota Kupang,"
"Upaya dari sekolah ada tim-tim yang di bentuk untuk bisa mengatasi kesulitan anak di saat pandemi artinya belajar secara ekstra,"
"siswa di berikan less tambahan, untuk anak kelas satu, dua, tiga terus untuk kelas empat, lima, enam, untuk penajaman materi yang di anggap mata pelajaran inti,"
"anggaran harus di siapkan secara baik agar memotivasi guru untuk bekerja secara maksimal,"
"Tapi yang sekarang di canangkan oleh Penjabat Walikota Kupang, melalui Dinas Pendidikan, harus ada lopo pintar yang di bantu oleh Mahasiswa,"|Regina Aploege (Kepala Sekolah SDN 2 Oebobo, Kota Kupang, Prov. NTT),
(W.J.B)