Edisi : 216
Halaman 1
Foto: situs, Geoscience Australia, Pulau PasirKUPANG TIMES - Pemerintah Australia mengatakan, bahwa; pulau di selatan Pulau Rote itu, adalah miliknya.
Dan Pemerintah Australia menyebut pulau tersebut, sebagai Kepulauan Ashmore dan Cartier.
Dilansir situs Geoscience Australia (lembaga pemerintah), Ashmore and Cartier Islands terletak di sisi luar landas kontinen di Samudera Hindia dan Laut Timor.
Orang Eropa pertama yang mencapai Kepulauan Ashmore dan Cartier, adalah Samuel Ashmore, pada 11 Juni 1811.
Letak Kepulauan Ashmore dan Cartier (Pulau Pasir) ada pada sekitar 320 km dari pantai barat laut Australia dan 170 km dari Pulau Rote (Roti), NTT, Indonesia.
Kepulauan ini terdiri dari koral dan pasir dengan sedikit rumput, dan tidak berpenghuni.
Ashmore sendiri di sebut sebagai karang (reef), bukan pulau.
Cartier di sebut sebagai pulau.
Gugusan Karang Ashmore punya luas 583 km persegi, karang terbesar punya luas 1,12 km.
Foto: terumbu karang, Pulau PasirPulau Carier berada pada jarak 300 km dari Australia dan 200 km dari Pulau Roti, NTT, Indonesia.
Pulau Carier berjarak 70 km dari Karang Ashmore.
Pulau Carier adalah pulau pasir tak bervegetasi, luasnya 167 km persegi.
Kawasan pulau ini mengandung keanekaragaman biologis yang tinggi, ada 547 spesies ikan yang teridentifikasi, 16% merupakan ikan spesies Australia.
Foto: sejumlah burung laut Pulau Pasir"Kedekatan dengan teritori Indonesia telah menyebabkan pulau ini menjadi subjek diskusi resmi bersama pada tahun-tahun terakhir ini,"|situs, Geoscience Australia
Pemerintah Australia mengadakan perjanjian untuk menetapkan batas-batas Kemaritiman dengan Indonesia pada 1997.
Dan Pemerintah Australia juga menyebut kepulauan ini ada pada jarak 12 nautikal mil dari laut teritorial mereka.
Foto: sejumlah kura-kura, Pulau Pasir"Nelayan Indonesia mengunjungi Karang Ashmore tiap tahun di bawah Nota Kesepahaman yang ditandatangani Pemerintah Australia dan Indonesia, yang mengizinkan mereka (nelayan Indonesia) untuk menggunakan area laut itu yang telah mereka akses secara tradisional selama berabad-abad,"|situs, Geoscience Australia
Nelayan Indonesia juga sering mengunjungi Pulau Cartier selama berabad-abad silam.
Nelayan biasa mengumpulkan burung, telur burung, remis/tiram, timun laut, teripang, kerang, kura-kura, dan telur kura-kura.
Semua itu di kumpulkan nelayan Indonesia untuk di konsumsi serta di jual di pasar Asia.
Untuk di ketahui - Masyarakat Adat NTT Siap Gugat Pemerintah Australia, yang mengklaim Pulau Pasir adalah miliknya, ke Pengadilan Canberra.
(W.J.B)