Lima Arahan Presiden Jokowi Kepada Jajaran Polri Se-Tanah Air.?

Edisi : 207

Halaman 1

       Foto: BPMI

JAKARTA, KUPANG TIMES - Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo menyampaikan, lima arahan kepada jajaran Kepolisian Negara Republik Indonesia, mulai dari para Pejabat Utama Mabes Polri, Kepala Kepolisian Daerah (kapolda), hingga Kepala Kepolisian Resor (Kapolres), seluruh Tanah Air, di Istana Negara, Jakarta, Jum'at, (14/10/22) kemarin. 

Arahan Pertama, Presiden RI, Jokowi meminta Polri untuk memperbaiki apa yang menjadi keluhan masyarakat kepada Institusi Polri.

“Jadi keluhan masyarakat terhadap kinerja Polri yang mencapai 29,7% itu, adalah sebuah persepsi karena pungli,"

"Tolong ini anggota-anggota semuanya itu yang begitu,"

"Sewenang-wenang, nomor yang Ke-dua, tolong ini juga di redam pada anggota-anggota,"

"Pendekatan-pendekatan yang represif, jauhi,"

"Mencari-cari kesalahan, nomor yang Ke-tiga, 19,2%,"

"Dan yang Ke-empat, hidup mewah yang tadi sudah saya sampaikan,”

"Polri merupakan Aparat Penegak Hukum yang paling dekat dengan rakyat dan paling sering berinteraksi dengan masyarakat,"

Arahan Ke-Dua, Presiden RI, Jokowi meminta kepada para Petinggi dan Perwira Polri untuk selalu mengingatkan anggotanya agar memberikan Pelayanan kepada masyarakat serta menjaga rasa aman dan nyaman bagi masyarakat.

“Yang Kedua, rasa aman dan nyaman masyarakat itu, ini masalah persepsi, rasa aman dan nyaman masyarakat itu menjadi terkurangi atau hilang,"

"Karena apa pun, Polri adalah Pengayom masyarakat,"

"Hal-hal yang kecil-kecil, tolong betul-betul di layani itu,"

Masyarakat kehilangan sesuatu, harus di respons cepat sehingga rasa terayomi dan rasa aman itu menjadi ada,”

Arahan Ke-Tiga, Kepala Negara meminta jajaran Polri menjaga Kesolidan baik di Internal Polri mau-pun dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI). 

Hal tersebut penting, karena saat ini sudah mulai masuk tahun Politik dan Tahapan Pemilihan Umum (Pemilu) sudah mulai berjalan sejak Juli lalu.

“Harus di tunjukkan Soliditas di Internal Polri dulu,"

"Rampung, kemudian soliditas Polri dan TNI itu yang akan mengurangi tensi Politik ke depan,"

"Harus ada Kepekaan, posisi Politik ini, seperti apa, sih,"

"Karena saudara-saudara adalah pimpinan-pimpinan tertinggi di wilayah masing-masing,"

"Sense of Politic-nya juga harus ada,"

"Tidak bermain Politik tetapi mengerti masalah Politik, karena memang kita akan masuk dalam tahapan tahun Politik,”

“Kalau di lihat Polri solid, kemudian bergandengan dengan TNI solid, bolak-balik saya sampaikan, saya memberikan jaminan, stabilitas keamanan kita, stabilitas politik kita pasti akan baik,"

"Enggak ada yang berani coba-coba,"

"Kalau coba-coba, ya tegas saja,”

Arahan Ke-Empat, Presiden RI, Jokowi meminta adanya Kesamaan Visi Polri serta Ketegasan terkait Kebijakan Organisasi.

Kepada para pemimpin Polri di daerah, baik Provinsi maupun Kabupaten/Kota, sebagai Kepala Negara mendorong agar mereka tidak gamang serta bekerja sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP), dan sesuai Undang-Undang.

“Visi Presisi, Pak Kapolri, saya minta juga tidak njelimet-njelimet, tolong di sederhanakan sehingga yang di bawah itu mengerti apa yang di jalankan,"

"Apa sih, kalau di sederhanakan,? Ya tadi itu yang Pak Kapolri sampaikan tadi,"

Polri sebagai Pelindung, Polri sebagai Pengayom, dan Polri sebagai Pelayan,"

"Intinya kan ke sana,"

"Presisinya itu apa,? Jelaskan juga, Sekali lagi, secara sederhana dan jelas, sehingga gampang di tangkap visi itu,”

Arahan Ke-Lima, Presiden RI, Jokowi mengingatkan, agar jangan sampai Pemerintah mau pun Polri di pandang lemah terkait dengan Penegakan Hukum. 

Untuk itu, Presiden secara tegas meminta Kapolri agar memberantas judi daring serta jaringan Narkoba sehingga bisa mengembalikan kepercayaan publik kepada Polri yang menurun.

“Saya sudah Perintahkan kepada Kapolri, saat itu urusan judi online, bersihkan, sudah,"

"Saya enggak usah bicara banyak," 

"Saudara-saudara tahu semuanya, Perintah ini," 

"Dan, Penegakan Hukum untuk yang berkaitan dengan Narkoba,"

"Ini yang akan nanti bisa mengangkat kembali Kepercayaan masyarakat terhadap Polri,”

Di penghujung arahannya, Kepala Negara meminta jajaran Polri merancang Komunikasi Publik yang baik dan cepat dalam menghadapi sebuah isu atau peristiwa.

Dan Kepala Negara, kembali mengingatkan bahwa; saat ini merupakan era media sosial dan peristiwa bisa tersebar dalam hitungan menit dan detik.

“Sekarang ini, sekali lagi, era social media, hitungannya detik, hitungannya menit, sudah bukan hari lagi,"

"Begitu ada sebuah peristiwa kecil dan Saudara-saudara menganggap ini kecil, sehingga tidak di tangani, di komunikasikan dengan baik, dengan kecepatan, membesar menjadi sulit untuk kemudian diselesaikan lagi,"  

(W.J.B)

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Copyright © 2022 The Kupang Times Newsroom.com ™ Design By The Kupang Times Newsroom.com ®