Liga Indonesia: "El Clasico, Arema vs Persebaya Berakhir Dengan Tragedi Menyedihkan.!"

Edisi : 194

Halaman 2

Foto: berbagai sumber, salah satu aksi pengrusakan mobil Polisi di stadion Kanjuruhan, Sabtu, (01/10/22), yang menimbulkan Kepanikan supporter Arema. 

JAWA TIMUR, MALANG, KUPANG TIMES - El Clasico Jatim, Arema vs Persebaya harusnya jadi pertandingan penuh gengsi, menghibur dan membawa kegembiraan. 

Malah menjadi tragedi paling sedih, sepanjang sejarah Sepakbola Indonesia. 

Bahkan salah satu tragedi terbesar sepanjang sejarah sepakbola dunia, Hilsbourgh, yang setiap tahunnya selalu di peringati oleh supporter Inggris dan dunia, jumlah korbannya jauh di bawah tragedi Kanjuruhan, yang di rilis Polda Jawa Timur, hingga subuh tadi. 

Grafis Tragedi Kekacauan terbesar dalam sejarah Sepakbola Dunia, termasuk Indonesia

174 orang supporter Arema di laporkan tewas, termasuk 2 (dua) anggota Polisi, dan seorang balita, 11 orang luka berat dan 298 orang lainnya mengalami luka ringan. 

Dari 42 ribu supporter Arema yang memenuhi stadion, 3 (tiga) ribu supporter Arema di duga tidak kuasa menahan kegembiraan atas kemenangan club kesayangannya mengalahkan tamunya sekaligus rival clasic-nya. 

Kegembiraan yang berlebihan dan terlihat tidak terkendali yang di tunjukkan oleh supporter Arema inilah yang menjadi awal tragedi yang menyedihkan ini, yang mana luapan kegembiraan itu di sambut dengan sejumlah tembakan gas air mata, oleh Petugas Keamanan, sehingga memicu kepanikan para supporter Arema. 

Para supporter Arema meninggalkan stadion Kanjuruhan dengan penuh kepanikan, sehingga terjadi desak-desakan, saling himpit, dan terinjak-injak yang menimbulkan dehidrasi hebat dan sesak nafas, kepanikan inilah yang menyebabkan korban jiwa. 

Menkopolhukam RI, Mahfud M.D. mengatakan, bahwa; "sebelum pertandingan, pihak aparat Keamanan sudah mengantisipasi melalui Usulan dan Koordinasi teknis di lapangan, misalnya; pertandingan di selenggarakan pada sore hari, bukan malam hari, jumlah penonton di sesuaikan dengan Kapasitas Stadion Kanjuruhan, yakni; 38,000,"

"Tetapi sistem Usulan dan Koordinasi tidak benar-benar di terapkan oleh Panitia Pelaksana Liga Indonesia, yang tampak bersemangat,"

"Pertandingan tetap di selenggarakan pada malam hari, dan tickets pertandingan, di cetak tidak sesuai dengan Kapasitas Stadion Kanjuruhan,"

"Tragedi di Stadion Kanjuruhan, di pastikan bukan bentrok antar supporter Arema dan Persebaya,"

"Sebab pada pertandingan tersebut, supporter Persebaya tidak di izinkan untuk nonton secara langsung di stadion karena sedang di kenakan sanksi dari Panitia Pelaksana Liga Indonesia,"

Grafis Kronologi Tragedi di Stadion Kanjuruhan

Untuk di ketahui - Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo memerintahkan PSSI untuk menghentikan sementara lanjutan Pertandingan Liga Indonesia. 

Presiden FIFA, Gianni Infantino menyampaikan rasa sedihnya; "dunia sepakbola sedang shock menyusul insiden tragis yang terjadi di Indonesia, pada akhir pertandingan Arema FC dan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan,"

Tragedi Kanjuruhan, PSSI Terancam Sanksi FIFA hingga Potensi Pembatalan Status Indonesia sebagai Tuan Rumah Piala Dunia U-20 tahun 2023 mendatang. 

Club Arema resmi di kenakan sanksi oleh PSSI dan Panitia Pelaksana Liga Indonesia, yakni; supporter-nya tidak di izinkan menonton di stadion, dan seluruh laga kandang di tiadakan, di sisa pertandingan Liga. 

Ucapan Belasungkawa juga di berikan oleh, La Liga (Spanyol) dan Premier League (Inggris). 

Peristiwa di Stadion Kanjuruhan ini menarik sejumlah media Internasional, seperti; Voice of America (voa), CNN, BBC, Marca, Mundo Deportivo, Aljazeera, espn, 

(W.J.B)

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Copyright © 2022 The Kupang Times Newsroom.com ™ Design By The Kupang Times Newsroom.com ®