Perbankan: "Penarikan Uang Tunai Di Batasi, Seorang Wanita Lebanon, Sandera Karyawan Bank.!"

Edisi : 178

Halaman 1

       Foto: bbc, wanita penyandera (baju hitam) 

BEIRUT, LEBANON, KUPANG TIMES - Seorang wanita menyandera karyawan dan nasabah di sebuah bank, di Kota Beirut, Lebanon.

si penyandera menuntut, agar uang di dalam tabungannya bisa di cairkan, agar bisa membayar biaya perawatan medis adiknya.

si penyandera kemudian meninggalkan bank tersebut, setelah membawa uang sebanyak USD 13 ribu, atau senilai IDR 193,7 Juta. 

setelah kejadian itu, belum di ketahui apakah wanita tersebut, Pihak Kepolisian setempat sudah menangkap wanita si penyandera atau belum. 

Di tempat terpisah, kejadian serupa juga terjadi, yang mana seorang Pria bersenjatamenyandera karyawan dan nasabah sebuah bank di Kota Aley, Lebanon, guna mencairkan tabungannya.

Dua kejadian di atas, memperlihatkan tingkat depresi warga Lebanon atas penerapan sistem pembatasan penarikan uang tabungan, secara tunai, yang di sebabkan Krisis Ekonomi.

Penerapan sistem Penarikan uang tunai di Lebanon, telah di batasi sejak tahun 2019, saat nilai mata uang pound Lebanon anjlok dan inflasi melonjak.

Dan saat ini, Lebanon tengah berada masa Depresi Ekonomi parah dan berkepanjangan. 

Lebih dari 80% penduduknya hidup dalam Kemiskinan dan harus berjuang untuk membeli makanan dan obat-obatan.

Penyanderaan yang di lakukan wanita tersebut, berlangsung selama satu jam di Kantor Cabang Bank Blom, di daerah Sodeco, Beirut, Lebanon, pada Rabu, (14/09/22).

Selama peristiwa berlangsung, wanita tersebut menyiarkan secara langsung video dirinya, yang menuntut agar isi tabungan keluarganya segera di cairkan.

Setelah salah satu nasabah wanita yang juga sandera, mengatakan kepada si penyandera, bahwa; mereka telah di beri uang dan seorang laki-laki memegang sekantong uang dollar AS, sesaat setelah perkataan si nasabah wanita (sandera) itu, si penyandera berkata: "Saya Sally Hafez,"

"Saya datang hari ini untuk mengambil tabungan saudara perempuan saya, yang sekarat di rumah sakit,"

"Saya tidak datang untuk membunuh siapa pun atau untuk membuat keributan, saya datang untuk menuntut hak saya."

Kemudian wanita si penyandera dan rekannya melarikan diri, melalui jendela di belakang bank, sebelum Petugas Kepolisian setempat tiba di Tempat Kejadian Perkara (TKP). 

Beberapa waktu kemudian, seorang wanita yang mengaku sebagai Sally Hafez mengatakan kepada Al-Jadeed TV, bahwa; "anaknya terpaksa bertindak seperti itu, karena Kami harus segera membayar biaya pengobatan Kanker, adik perempuannya,"

"Jika kami tidak melakukan ini, putri saya bisa mati,"

Di tempat yang lain, kejadian serupa terjadi, di Kota Aley, Lebanon, Pihak Kepolisian setempat, mengatakan kepada Kantor Berita Reuters, bahwa; seorang Pria bersenjata memasuki Kantor cabang Bank Med, Pria bersenjata di beri uang tunai, senilai USD 30 ribu, atau sekitar IDR 447 Juta, sebelum Pria bersenjata itu, menyerahkan diri kepada Polisi setempat. 

       Foto: Reuter, Pria bersenjata

Uang yang di bawa Pria bersenjata itu, berasal dari tabungannya.

Ibrahim Abdallah dari Deposan' Outcry, sebuah kelompok Advokasi untuk orang-orang Lebanon yang memiliki tabungan, mengatakan, bahwa; saat ini masyarakat sedang berada dalam Situasi Kritis.

"selama tiga tahun terakhir ini, Kami telah meminta kepada Pemerintah, menuntut dan memprotes secara damai, dan ternyata, Pemerintah terlihat tidak peduli dengan Kami,"|Ibrahim Abdallah, kepada Reuters.

Bulan lalu, seorang Hakim memerintahkan pembebasan seorang laki-laki yang menyandera karyawan di kantor cabang bank lainnya, selama tujuh jam, untuk mengambil uang sebanyak USD 35 ribu, atau senilai IDR 521,6 Juta, dari tabungannya sendiri.

Uang itu, di perlukan untuk membayar tagihan rumah sakit ayahnya.

(W.J.B)

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Copyright © 2022 The Kupang Times Newsroom.com ™ Design By The Kupang Times Newsroom.com ®